Accenture Bloggers & Journalists Competition case #5: CIMB Niaga keefektifan tahap perencanaan hingga implementasi

2 komentar
Hidup Baru dalam wajah CIMB Niaga

Pada tahun 2008, lippo bank merger dengan Bank Niaga menjadi PT Bank CIMB Niaga, Tbk. Dalam satu badan di CIMB Niaga, merger kedua bank itu menjadikan mereka bank terbesar ke-6 di Indonesia dalam hal jaringan cabang dan ke-4 terbesar dalam haljumlah ATM, dengan total aset sebesar Rp103,2 triliun, total kredit sebesar Rp73,8 triliun dan total simpanan nasabah sebesar Rp84,0 triliun.
Sehingga dalam peta industri perbankan di Indonesia, CIMB Niaga mampu meningkatkan nilai bagi seluruh pemegang saham dan  memberikan peluang lebih luas bagi nasabahnya dengan skala ekonomi yang lebih besar, jaringan distribusi yang lebih luas, serta kapabilitas produk dan layanan yang lengkap.

Visi baru CIMB Niaga yaitu menjadi Bank terpercaya di Indonesia menjadikan mereka menjadi universal banking yang memahami kebutuhan nasabah dan menyediakan solusi keuangan yang tepat dan komprehensif dengan menjalin hubungan yang berkelanjutan.

Accenture membantu dipelatihan pada tingkat manajerial

Proses merger yang sinergi ini tidak luput dari keberhasilan Accenture membuat pelatihan leadership untuk tingkat manajerial, yang memfokuskan pada visi dan misi perusahaan (bisa dilihat disini jadwal pelatihan dari accenture untuk cimb Niaga). Kenapa Accenture lebih memilih pelatihan untuk direksi? karena ujung tombak pembuat keputusan ada di manajerial, lebih efektif bila dari atas yang diberi pelatihan, yang nantinya akan merembet ke posisi2 manajerial dibawahnya hingga pada tingkat clerk.

Accenture selalu memfokuskan pada visi dan misi perusahaan, karena pada proses merger yang diharapkan selalu konsisten dalam jangka panjang tak hanya pada pemilik saham, tapi juga pada karyawan dan nasabah dari dua bank yang bersatu hingga menciptakan satu kesatuan untukk keberhasilan CIMB Niaga.

Selain itu Accenture juga  menyediakan cara integrasi pada pelaksanaan merger dengan program merger manajemen kantor dan dengan pembuktian Merger Integrasi Framework dan Metodologi yang dimiliki accenture.


Karena itu dibutuhkan keefektifan berbagai tahap, dimana Accenture menjadikan 2tahapan untuk menjadikan CIMB Niaga berhasil pada hari pertama beroperasi sehabis merger. Dua tahapan ini adalah, tahap perencanaan dan tahap pelaksanaan.

Tahap pertama dengan mensinergikan antara IT, Operasional dan usaha CIMB Niaga dengan menggabungkan kunci-kunci sukses kedua bank yang merger. Dan pada tahap pelakasanaan, mengintergrasikan seluruh operasional, IT, dan seluruh bidang untuk selaras dengan target yang diinginkan dapat berjalan dengan baik.


Kunci sukses Kedua Tahapan

Perumusan strategi yang baik  dilakukan dengan pendekatan perencanaan portofolio, perencanaan yang didesain untuk membantu manajer menginvestasikan sumber daya organisasi dalam persaingan bisnis, termasuk membantu bauran lini produk dan unit bisnis.


Perumusan strategi dalam organisasi pada tingkat korporasi Tujuan strategi portofolio adalah menentukan bauran investasi yang terbaik untuk mencapai sasaran organisasi. Strategi tingkat perusahaan dalam multi bisnis atau multi produk yang membantu memutuskan untuk menerapkan strategi pertumbuhan, strategi pengurangan atau strategi stabilitas. 

Strategi yang telah dirumuskan akan berhasil dengan implementasi. Implementasi strategi efektif tergantung pada komitmen penuh dari seluruh manajer untuk mendukung dan mengarahkan inisiatif strategi pada bidang tanggung jawab masing-masing. Keberhasilan implementasi strategi perlu dukungan semua sumber daya yang diperlukan strategi tersebut. Ini semua meliputi proses manajemen secara lengkap yakni perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian penggunaan seluruh sumber daya organisasi untuk mencapai tujuan. 
  

Tidak semua strategi dirumuskan dengan jelas dan dimplementasikan tahap demi tahap. Strategi mempunyai bentuk, perubahan dan pengembangan sepanjang waktu. Quin menyebutkan bahwa proses peningkatan logika ketika manajer perlu melakukan penyesuaian strategi berdasarkan proses belajar dan pengalaman. Dalam hal ini manajer efektif harus mempunyai kapasitas untuk tetap focus pada sasaran jangka panjang dan tetap fleksibel menghadapi masalah-masalah jangka pendek dan kesempatan-kesempatan yang terjadi. Menurut Mintzberg bahwa strategi darurat yaitu strategi yang berkembang sevara progresif dalam urutan keputusan yang dibuat manajer saat belajar dan merespon situasi kerja. 
  
Kegagalan pelaksanaan strategi yang telah ditetapkan mungkin terjadi. Hal yang dapat menghambat implementasi strategi yakni kegagalan pokok seperti analisa lingkungan yang buruk dan kegagalan proses seperti kurangnya partisipasi anggota organisasi yang berkepentingan dalam proses perencanaan. 

Dan sekarang bisa kita lihat, CIMB Niaga dengan gagahnya merupakan salah satu industri perbankan terbaik di Indonesia. Dan kita bisa lihat keefektifan pada saat tahap perencanaan akan menjadikan keberhasilan tahap implementasi yang kokoh dan konsisten kedepannya, tentunya dukungan dan keatuan berbagai macam pihak sangat dibutuhkan untuk kedua tahapan tesebut.


daftar pustaka bisa dilihat disini

Related Posts

2 komentar

Posting Komentar