Cantik yang halal? Wardah jawabannya

3 komentar
Cantik yang halal? Wardah jawabannya

Wahai anak-anak Adam! Pakailah pakaian kamu yang indah berhias pada tiap kamu ke tempat ibadah(atau sembahyang), dan makanlah serta minumlah, dan jangan kamu melampaui; Sesungguhnya Allah tidak suka akan orang-orang yang melampaui batas (Al 'Araf ayat 31)



Kenapa harus tampil cantik

Sudah menjadi hal yang biasa, kalau pertama kali kita melihat seseorang itu pasti penampilannya. Tidak harus tampil glamour, cantik yang pantas dan enak dilihat selalu menjadi point awal penilaian saat mata memandang. Dan istilah brain, beauty, beehaviour tetap menjadi penilaian di detik selanjutnya. Kalau kita cantik, pintar dan berkepribadian kuat, siapa coba yang tidak senang berteman dengan kita. Betul tidak?

Nah, siapa coba yang tidak ingin terlihat cantik? Semua wanita pasti ingin seperti itu, saya juga pastinya. Cantik itu akan terlihat sempurna bila pakaian dan riasan yang kita kenakan terlihat sesuai sengan situasi dan kondisi.

Lihatlah sekarang banyak sekali komunitas hijaber, saya yang sedang belajar berhijab jadi semangat, karena model baju dan cara pemakaian kerudung yang menurut saya 'keren'. Yang awalnya saya ingin menggunakan wig setelah kemoterapi, jadi memilih untuk belajar berhijab.

Berbagai macam baju koleksi yang berkiblat pada Dian Pelangi, salah satu hijaber idolaku, saya beli. Sambil belajar menggunakan kerudung dengan banyak model yang unik dan selama ini tidak pernah terpikir oleh saya. Tabrak motif dan warna yang dulunya tabu, ternyata malah menjadi andalan hijaber sekarang. Cuma satu kata menurut saya, KREATIF!.

Cantik menurut Islam

Setelah membaca sedikit demi sedikit referensi tentang berhias secara Islami, saya juga menyesuaikan gaya hijab saya sesuai gaya berpakaian yang syar'i.

Contohnya, tidak menggunakan lagi dalaman jilbab yang membuat tinggi kepala bagian belakang, karena ternyata model jilbab yang seperti punuk unta itu dilarang. Dan memilih-milih kembali baju dan jilbab yang sedikit tebal, agar benar-benar bukan hanya lilitan kain, tapi benar menutup aurat. trendy kan bukan berarti melupakan aturan ajaran Islam semestinya kan. Yang penting saya tetap modis, tapi tentunya sudah menutup aurat dan syar'i.

Janganlah kalian bertabarruj sebagaimana orang-orang jahiliah dahulu (Al Ahzab ayat 33)

Tabarruj itu pasti akan membuat kita tampil berbeda dibanding wanita lainnya. Tapi kalau diniatkan untuk berhias, maka diharamkan. Sedangkan memakai make up tidak apa-apa, asal tidak membuat madharat ataupun fitnah. Apalagi membuat laki-laki tergoda. Naudzubillah.

Kosmetika halal

Memilih kosmetik juga sangat penting, menurut saya. Coba lihat banyak sekali produk kecantikan yang ada. Yang diuji klinislah, yang memutihkan dalam 3 minggulah atau iklan produk kosmetik yang berseliweran dilayar kaca.Tapi pernah tidak kita bertanya, sudah halalkah kosmetik yang kita gunakan? Kenapa harus halal? Bukankah kosmetik itu, biasanya, makin mahal makin bagus hasilnya? cantik itu mahal kan? Selama ini bukankah kita tidak peduli halal atau tidak, yang penting saat kita pakai hasilnya bagus?

Sebagai umat Islam kita tetap harus memakai benda yang halal, selain makan, minum dan berpendapatan halal. Begitu juga kosmetika yang kita gunakan haruslah yang halal. karena secara tidak langsung bahan-bahan dari kosmetik itu menempel atau bahkan terserap kedalam tubuh kita. Bayangkan, produk yang tidak halal terserap di tubuh kita dalam kesehariannya.

Kita memang tidak mengetahui bagaimana proses pembuatan kosmetika tersebut. Memakai tambahan campuran halal atau tidak, terkena najis atau tidak dalam prosesnya, menggunakan hewan yang disembelih atas nama Allah atau tidak. Ingat, Islam melarang menggunakan sesuatu yang sifatnya meragukan. Kalau kosmetik yang kamu gunakan membuat ragu, kenapa masih digunakan?

Tapi tenang, kita bisa tetap mengetahui produk mana yang halal. Kita bisa mengetahui kosmetik itu halal bila ada logo halal MUI. Karena MUI merupakan lembaga yang berwenang untuk menjamin suatu produk itu halal atau haram. Simpel kan?

Jadi, masih mau tawar-menawar dengan kehalalan kosmetika yang kita gunakan?

Saya memilih kosmetika Wardah


Seperti saya ceritakan sebelumnya di blog saya ini, bahwa proses kemoterapi membuat saya mengalami banyak perubahan. Tapi saya beruntung tidak mengalami perubahan yang mencolok di wajah terutama, karena efek kemoterapi itu. Ini pasti karena saya selalu menggunakan produk wardah skin care. Sebenarnya bukan saya sih, mama saya yang rajin memberikan moisturizer cream untuk wajah dan mengoleskan hand and body lotion untuk kelembaban kulit saya, karena kulit saya kering sekali.Tapi berkat produk Wardah semua menjadi seperti semula, bahkan saya merasa kulit saya lebih lembut daripada sebelumnya.

Saat saya mulai beraktifitas kembali, sebagai seorang public relation, saya dituntut untuk selalu tampil cantik dan menarik. Ya paling tidak rapi, menurut saya, saat bertemu dengan klien. Dan pilihan saya tetap produk wardah untuk menemani hari-hari saya. Saya setia menggunakan bedak two way cake luminous dan matte lipstick dari Wardah. Two way cakenya terasa ringan di wajah dan tidak membuat muka berminyak. Sedangkan lipsticknya juga lembut dibibir (padahal bibir saya kering sekali loh) serta tahan lama, dari pagi hingga sore masih menempel dibibir.

Saya tetap terlihat cantik dengan kosmetika yang syar'i tentunya. Saya tidak perlu takut tidak halal, karena Wardah telah memiliki sertifikat halal MUI. Apalagi kosmetik Wardah mendapat HALAL AWARD, anugerah MUI karena dapat mempertahankan kehalalan produknya. Tidak perlu banyak alasan lagi kan, untuk memilih produk Wardah?

Sekarang, saya tidak perlu lagi memakai banyak produk kosmetik untuk keseharian dan aktifitas saya. Karena di produk kosmetik Wardah, saya mendapatkan semua yang saya inginkan. Terima kasih, Kosmetik Wardah!


Related Posts

3 komentar

Posting Komentar