Ayo Melek Gizi Dimulai Dari Rumah Sendiri

14 komentar
 ayo melek gizi dari rumah sendiri
 
Aku anak sehat tubuhku kuat
Karena ibuku rajin dan cermat
Semenjak aku bayi selalu diberi Asi
Makanan bergizi dan imunisasi


Masih ingat lagu ini? Lagu ini merupakan pesan mudah yang turun menurun hingga saat ini. Tapi benar, seorang anak akan sehat bila tinggal dilingkungan yang sehat juga. Seorang anak akan tumbuh kuat badannya bila mengkonsumsi makanan bergizi dan mengikuti imunisasi yang telah ditetapkan. 

Sayangnya, masih banyak fenomena keluarga yang belum mengedepankan ilmu gizi untuk keluarga tercintanya. Kenapa hal ini masih tetap terjadi? Ini bisa dipicu dari kondisi keuangan atau kurangnya kesadaran keluarga tentang gizi. Padahal saya yakin, setiap orang tua pasti akan berusaha untuk memberikan yang terbaik untuk anaknya. Kalau masih kecil mungkin kita diatur pola makannya oleh orang tua... Setelah besar, kita mulai berkeinginan untuk mencoba berbagai macam makanan yang enak apalagi praktis membuatnya. Padahal yang enak dan praktis itu belum tentu sehat.

Disini saya menulis sebagai salah satu orang telat akan pengetahuan gizi walau saya selalu mendapat ilmu tentang gizi seimbang sejak dulu. Walau banyak baca bukan berarti saya langsung mengaplikasikannya dalam kehidupan saya kan?. Contohnya saja saat saya ngekos, saya sering makan makanan instant karena cepat membuatnya dan kenyang. Padahal saya tahu makanan tersebut membawa dampak negatif dikemudian hari..

Tapi semua itu menjadi berbeda saat saya mengalami sendiri betapa pentingnya mengkonsumsi makanan sehat dan bergizi.

Mengedepankan Pola Hidup Sehat Setelah divonis Kanker

Seperti saya bilang diawal, saya memang telat melakukannya dalam kehidupan. Tapi semua tidak ada kata terlambat... Karena kanker, saya mau tidak mau harus menjaga pola makan yang baik. Yang dulunya sembarangan makan apa saja, merokok, minum dan berbagai pola hidup yang kurang baik harus saya tinggalkan. 
Happy world cancer day.
Foto kenang-kenangan dirumah sakit ini membuat saya semangat menggalakkan pola hidup sehat dan ayo melek gizi untuk lingkungan sekitar saya

Iyap, menjadi survivor kanker dengan beragam terapinya membuat saya sadar bahwa makanan sehat itu sangat membantu proses penyembuhan. Beneran loh? Karena asupan gizi yang kita makan bagus, maka sel-sel dalam tubuh akan lebih mudah regenerasinya. Badan kita akan menjadi lebih sehat. 

Tidak perlu menunggu sakit kan untuk menjadi sehat? Kita sendiri bisa mengkonsumsi makanan bergizi. Selain mudah didapat dimana saja (pasar saja bisa), harganya juga lebih murah dibandingkan makanan junk food. 

Saya sendiri sangat merasakan manfaat gizi seimbang semenjak itu. Selain itu, saya juga berolahraga kecil setiap hari agar selalu terlihat bugar. Saya menghindari makanan yang kurang sehat bahkan sekarang saya semi vegetarian. Hasilnya? Alhamdulillah, saat ini saya bisa bertahan hidup walau sekarang metastase kembali datang. Tapi saya bisa melakukan aktifitas seperti biasa. Yang pasti jangan lupa, asupan gizi itu penting dikonsumsi setiap harinya.


Memberi Yang Terbaik di 1000 Hari Pertama Anak Saya

Saat dinyatakan positif hamil, saya berusaha untuk menjaga pola makan dan memberikan gizi terbaik buat bayi semenjak dikandungan. Alhamdulillah, hingga saat lahir kandungan saya baik-baik saja dan janin tumbuh dnegan sehat walau saya riwayat kanker.


ayo melek gizi dari rumah sendiri

Setelah melahirkan juga sama, saya berusaha untuk mengkonsumsi makanan yang bergizi yang bisa membuat produksi ASI saya melimpah. Tahu sendiri kan, kalau ibu menyusui itu makannya banyak, sering lapar saat menyusu. Tapi walau banyak makannya kalau tidak bergizi buat apa? Yang ada saya malah nimbun lemak dibadan... Karena itu, asupan makanan memenuhi gizi seimbang selama saya memberi ASI selalu dijaga. Saya jadi tidak cepat lemas karena menyusui walau bergadang hingga dini hari disaat awal-awal kelahiran.

Berkat menerapkan pola gizi seimbang ini juga, saya lulus S1 ASIX selama 6 bulan full ASI eksklusif tanpa tambahan lain (Ceritanya disini). Saya bangga? Jelas saya bangga sekali...berat badan anak saya saat itu mencapai 11 kg diumur 6 bulan dnegan ASI eksklusif... Dan dia sehat, sangat sehat ^^.

Saat masuk masa MPASI hingga saat ini, saya rela sibuk didapur untuk mengolah makanannya. Saya pilih cara WHO agar anak saya gampang makannya. Kalau keluar rumah, saya selalu menyiapkan makanan anak saya agar tidak jajan beli makanan diluar. Apalagi saat dibawah setahun saya tidak memberikan dia gula garam sama sekali. Makanya, jangan heran kalau saya kemana-mana pasti membawa banyak makanan untuk anak saya..hehehe. Lebih sehat kan? ^^

Sekarang, walau sudah masuk table food, anak saya tetap saya beri makanan bergizi. Jadi jangan heran juga kalau dia suka sekali brokoli rebus, wortel rebus dan sayuran lain yang kadang untuk anak seusianya kurang doyan. Tapi anak saya suka...cemilannya juga harus sehat, seperti buah apel, pisang, semangka dll. 

Sekarang diumur 15 bulan, anak saya sehat jarang sakit. Seperti sekarang lagi musim penghujan kan? Saat anak lain flu dan batuk, anak saya masih ceria bermain-main seperti biasanya. Itu semua berkat asupan gizi yang saya berikan untuk dia. Jadi daya tahan tubuhnya bagus.

cemilan bola keju
 Cemilan bola keju untuk Raffi



Beberapa MPASI yang saya buat.

Update Ilmu bersama di Nutrisi Untuk Bangsa

Semenjak kehamilan, saya rajin mengikuti berbagai informasi diakun Nutrisi untuk Bangsa. Dan kadang saya menyempatkan hadir diseminar atau talkshow yang diadakan. Menurut saya, kita harus terus belajar dan belajar termasuk tentang gizi untuk keluarga kita. Apalagi sekarang dijaman yang serba tekhnologi ini, informasi di NUB lebih mudah diakses dan valid pastinya. Karena saya tahu, NUB ini sangat concern untuk memberikan edukasi kesehatan pada masyarakat Indonesia. 

  ayo melek gizi dari rumah sendiri

Kemarin saat memperingati Hari Gizi Nasional, Nutrisi untuk Bangsa mengadakan Karnaval Gizi dibilangan monas. Sayang, kebetulan hari itu saya tidak bisa hadir karena kurang enak badan. Tapi  tetap mantengin timeline update status teman-teman yang bercerita tentang keseruan acara karnaval gizi. Saya jadi tetap dapat ilmu dari timeline termasuk informasi tentang pentingnya asupan gizi ini.

Diacara ini, kita disadarkan bahwa makanan penuh gizi itu banyak dan ada disekeliling kita. Apalagi kita tinggal di Indonesia yang makanannya melimpah, tapi kenapa masih ada saja masyarakat yang kekurangan gizi? Tadi saya beri contohnya kemungkinan karena biaya atau kesadaran kan? Tapi, kalau orangnya sadar, pasti alasan kondisi keuangan akan dikesampingkan. Apalagi mengingat biaya kesehatan yang tidak murah saat ini. Mendingan mengkonsumsi makanan bergizi kan? Betul tidak?

Sarihusada memiliki komitmen untuk terus mendukung upaya-upaya perbaikan gizi di Indonesia melalui penyediaan produk nutrisi yang berkualitas dan terjangkau, serta inisiatif edukasi dan sosial untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat mengenai pentingnya asupan gizi,” kata Olivier Pierredon

Nutrisi untuk Bangsa memberikan edukasi kepada masyakarat dengan cara yang 'fun', agar mereka bisa menyerap ilmu dan melaksanakan dikehidupan masing-masing tanpa paksaan. Karena kesadaran mengkonsumsi makanan bergizi ini membutuhkan dukungan dari banyak pihak. Nah, dengan diadakannya karnaval gizi yang sangat meriah ini, diharapkan masyarakat mulai melek gizi minimal untuk diri mereka sendiri.



Karnaval Gizi ini acaranya seru dengan diselipin berbagai macam pengetahuan tentang makanan bergizi.  Dengan nuansa serba merah, diadakan banyak acara. Ada acara jalan santai, ada demo masak, ada berbagai lomba (teman-teman saya sepertinya pulang bawa hadiah semua..horeeee...selamat), ada lomba sepeda dan ada juga booth untuk konsultasi gizi. Yang pasti saat saya membaca timeline, semua peserta yang datang senang ^^ Duh, jadi nyesel tidak datang keacara karnaval gizi ini? :( Tapi tidak apa-apa, next saya pasti hadir biar terus mendapat ilmu tentang kesehatan. NUB, ditunggu acara seru lainnya ya???

Jadi, masih mikir-mikir untuk tidak mengkonsumsi makanan bergizi? Saya dan keluarga sudah menerapkannya loh, masak kamu nggak? Yuk, ayo melek gizi dimulai dari rumah sendiri...

Related Posts

14 komentar

  1. Raffi, kakak boleh minta bola kejunya kaann, udah ngiler neehhh. Hehe.
    Mak eca, salut bwt dikau mak, perjuangan kuar biasa menurut daku. Tetp survive dan tetap maksimal menjaga si kecil. Salut mak ...
    Btw gudlak yak :)

    BalasHapus
  2. Sama mak, aku juga bikin makanan sendiri untuk anakku. Jajan sih diluar, tapi kadang-kadang aja :)

    BalasHapus
  3. Salut bgt sm maminya raffi, rajin bgt ngoprek dapur demi raffi dan papih

    BalasHapus
  4. Emaaakkkk bawa bolu keju ke Semarang! Awas kalau nggak *ngancem pake sutil :p

    Aku salut padamu, Mak. Ntar aku ceritain sesuatu deh. Pokoke sun buat Raffi. Sukses ngontesnyaaa yaaaa ^^

    BalasHapus
  5. mantap banget mama raffi ini, salut deh mbak masih bisa tumplek2an buat mpasi si raffi :)

    BalasHapus
  6. Barusan saya googling, ternyata periode lomba sudah berakhir ya? :(

    Huhuhu, Mak Echa, kalau ada lomba2 lagi kabarin saya ya :D
    Biar bisa ikutan meramaikan, hihihi :)

    BTW, saya sudah lama mengatur pola makan dan apa yang saya makan semenjak memilih untuk mengatur pola makan dengan cara food combining ;)

    Alhamdulillah gula darah, kolesterol dan asam urat saya bisa lebih dikendalikan :)

    Semoga menang ya :D

    BalasHapus
  7. Echa, aq salut sama dirimu yg telaten banget ke dapur. Menjura deeehhh.... :) Tetap semangat ya Cha, ada Raffi dan papih yg membutuhkan dan menyayangimu :*

    BalasHapus
  8. Sip, melek gizi mulaindari keluarga ya mbak, sepakat!

    BalasHapus
  9. sejak dua tahun inlah saya melek gizi banget,makasih mak sharingnya,sukses ya^^

    BalasHapus
  10. Inspiratif banget mama rafiii..

    Aku nih masih suka ngalah sama jajanan anak.. Jarang ngelarang Jiwo jajan sembarangan, bahkan makan apapun yang dia mau. Jadi kegampar banget baca postingan ini :D

    BalasHapus
  11. Selain bagus infonya , , mantap juga niihhh . . !!!

    http://deepseafishoilsoftgelkapsul.wordpress.com/

    BalasHapus
  12. Iya mbak, melek gizi harus dari rumah. ngeri melihat banyaknya varian penyakit sekarang.. hiiii...

    BalasHapus
  13. Untuk kesehatan gak perlu mikir lagi ya mak

    BalasHapus

Posting Komentar