Bunda, Jangan Lakukan 5 Kebiasaan Buruk Makan Ini Pada Anak!

8 komentar
Anak susah makan

Siapa disini yang suka sebel kalau anak malas makan? Duh, rasanya cobaan sejak MPASI itu kadang bikin saya patah hati. Apalagi kalau lagi GTM, ya ampun boro-boro mau mangap bisa-bisa ditumpahin begitu saja. Dah masak-masak dengan berbagai menu, tapi anaknya malah mingkem. Huhuhu. Pedih tapi tidak berdarah, kalau kata Ibu-ibu pas situasi gini kudu ditambah stok sabarnya.

Untungnya, Raffi Raffa kebetulan bukan anak yang sering GTM. Paling kalau lagi sakit atau sariawan saja. Selebihnya, alhamdulillah mereka hampir selalu mau apa makanan yang saya sajikan. Jadi patah hati karena anak menolak atau susah makan sangat jarang saya alami. Yaaa, mungkin tahu kalau GTM terus mamihnya pusing kali ya xD.

Bahkan kadang ya, kalau saya ketiduran karena habis menyusui Raffa, dengan sigap Raffi ambil makan sendiri dari magic com. Yang penting ada lauk pauk dan makanan di meja makan yang bisa Raffi ambil.

Tapi apa saya ga pernah sedih gara-gara anak gak mau makan? Hohoho tiap anak ternyata beda-beda. Beda Raffi beda juga Raffa. Kalau adiknya kebetulan yang makannya gak banyak tapi nyemilnya tidak pernah berhenti. Yang jadi masalah kadang saya tidak selalu sedia cemilan untuk Raffa, atau Raffa malah nyemilin makanan Raffi yang kebetulan bukan untuk dikonsumsi seusianya.

Karena seringnya nyemil makanan Raffi, Raffa jadi kebanyakan micin eh gula maksudnya. Dan itu membuat giginya ada lubangnya sedikit di gigi depan. Padahal dia ASI, tapi karena makan cemilan yang manis jadi gitu.


Huhuhu, saya jadi bersalah ngebiasain kayak gitu :(. Dan karena itu pula saya harus lebih full merawat gigi Raffa agar tidak rusak sebelum gigi susunya lengkap. Masih 17 bulan gitu, masak giginya ada lubang :"(.

ke.bi.a.sa.an
Nomina (kata benda)
(1) sesuatu yang biasa dikerjakan dan sebagainya;
(2) Istilah antropologi pola untuk melakukan tanggapan terhadap situasi tertentu yang dipelajari oleh seorang individu dan yang dilakukannya secara berulang untuk hal yang sama (KBBI)

Tapi saya tidak sendiri ternyata. Saat sharing di Birth Club, ternyata banyak Moms yang seperti ini juga ceritanya :"(. Karena kadang ini menjadi habit atau kebiasaan yang kadang sulit untuk ditinggalkan. Kalau saya sih ya suka ambil gampangnya saja, tapi ternyata gampangin ini jadi bumerang sekarang hikz.

Pyuh.........

Yang pasti jadi seorang Ibu itu kudu semangat untuk menambah ilmu tentang anak sampai kapanpun. Karena sebagai orang tua harus terus tetap belajar dan belajar. Betul tidak?

Seperti kedatangan saya ke Blogger Gathering Halodoc pada hari Jumat, 13 April 2018 di Kafe Dailycious, Tangerang. Kali ini pas yang jadi temanya, yaitu tentang 5 kesalahan pola asuh gizi pada anak.   Pas memang ya, buat ibuk-ibuk yang emang sering galau tentang makan anak. Tambah ilmu plus me time sejenak bertemu teman-teman blogger lainnya. Maklum jarang banget kemana-mana hihi. 

Hadir di sini sebagai nara sumber adalah dokter spesialis anak yang juga tim medis dari Halodoc, dr Herlina, Sp.A dan juga mba Blessy, Manager Offline Marketing Halodoc. Acara Halodoc ini terselenggara berkat bekerjasama dengan Mom Blogger Community (Thank you for count me in).


dr. Herlina bilang banyak pasiennya yang datang suka curhat tentang pola makan anak. Seperti, "Doc, ini kok makannya susah ya?" atau "Doc, ini anaknya makannya banyak tapi kok gak bisa gemuk-gemuk". Ya nggak? Kadang saya kalau lagi konsultasi sama dokter pasti nanyanya juga itu sih hehehe. Yah, kita tidak sendiri ternyata kan?


Ternyata, banyak yang salah dalam pola asuh gizi anak yang kadang menjadi kebiasaan dan dibiasakan sadar atau tidak oleh orang tua pada anak. Apa sajakah itu?

1. Orang tua sering memaksa anak makan 
Nih ya, kalau Ibunya sudah masak atau beli makanan trus anaknya tidak mau makan pasti rasanya sedih dan sebel kan? Sakit tak berdarah rasanya. Dan kadang (bahkan sering) orang tua jadi marah karena anak tidak mau makan, sehingga kita paksa agar mau makan. Paksanya kadang-kadang juga pakai hukum sebab akibat (bahkan terkadang nada ngancam) kayak "Nanti gak boleh nonton TV kalau gak makan" atau "Kalau makan nanti boleh beli robot".

Solusinya : Buatlah anak menjadi senang dengan kegiatan makan. Tetapkan dan komit pada jam makan yang sudah dibuat. Selain itu, sebelum makan anak harus dalam keadaan 'lapar' jadi sebelum makan singkirkan dulu cemilan atau susu (ASI).

2. MPASI sebelum 6 bulan
Banyak sekali orang tua yang mengambil langkah MPASI sebelum 6 bulan dengan alasan anak (dirasa) sudah siap makan, berat badan tidak kunjung naik bahkan kadang dengan alasan agar anak tidak rewel karena (sepertinya) lapar. Kalau dulu saya diminta orang tua untuk menyuapi anak pakai pisang saat new born, untungnya orang tua saya bisa dikasih pengertian kalau lambung bayi baru lahir belum sempurna. Coba kalau saya nurut bisa-bisa kenapa-kenapa kan malah :"(.

Solusinya : MPASI dimulai saat 6 bulan. Sebelum 6 bulan yang bayi butuhkan adalah ASI Eksklusif, bukan yang lain ^^.

3. Makanan tidak sesuai usia
4. Banyak makanan manis

Seperti yang tadi diawal saya ceritakan, gigi Raffa ada lubang seidkit di gigi depannya karena dia sering ikut makan cemilan kakaknya. Dan ini jadi peer buat saya agar bisa lebih cermat merawat gigi Raffa biar tidak tambah rusak :"(. Cemilan  atau makanan anak dan dewasa itu berbeda, jadi harus tetap sesuai porsi dan umur saat penyajiannya.

Penuhi nutrisi terbaik untuk anak sesuai usianya

Sekarang kan menu sehat gizi seimbang sebagai program pemerintah untuk pemenuhan asupan nutrisi anak. Jadi kalau tidak seimbang sesuai umur dan kebutuhannya, makanan yang tadinya sehat bergizi jadi tidak bagus dikonsumsi anak. Apalagi kalau dilakukan secara terus menerus karena kebiasaan.

Solusinya poin 3 dan 4 (saya gabung ya) : Konsumsi makanan sesuai porsi dan kebutuhan asupan nutrisi anak. Dan jangan terlalu banyak memberikan makanan manis karena bahaya kelebihan energi dalam tubuh anak. Anak bisa gigi rusak, obesitas bahkan hilang nafsu makan, maunya nyemil saja (kayak Raffa). Kebiasaan ini tidak baik untuk masa dewasa anak, karena biasanya kalau suka manis pas dewasa juga suka makanan manis yang bisa menyebabkan banyak penyakit.

5. Pemakaian dot terlalu lama
Ada loh teman Raffi ngedot botol susu sampai gede hehehe. Dan ternyata, kalau pakai dot terlalu lama (sampai 5 tahu ), akan ada pembentukan struktur rahang dan gigi si Kecil. Biasanya kan dot itu diisi susu formula jadinya giginya suka rusak dan anak jadi gendut karena kelebihan gula.

Solusinya : Kalau bisa sih, say no to dot botol susu sih ya. Tapi kalaupun harus pakai mungkin tidak terus-terusan digunakan. Lebih baik pakai media lain untuk pemberian ASIP dan minum pada anak. Bisa lewat sendok, spout, gelas dll.

Akhirnya saya tercerahkan juga

Yang pasti dari 5 kebiasaan yang tidak boleh kita lakukan diatas, saya boleh nambahin ya? Tanamkan pada anak kalau makan itu harus duduk dan pakai tangan kanan. Ini beneran loh, kepake banget sampai anak gede. Makannya pada duduk tenang sampai selesai hehehe.

Btw, Ibu-ibu millenial sekarang itu suka banget googling dan browsing di internet tentang tumbuh kembang anak kan?. Kadang ada sumber yang bener, kadang ada juga yang menyesatkan. Jadinya yang tadinya santai, jadi khawatir berlebihan gara-gara baca artikel. 

Semoga bermanfaat sharing isi talkshow pola asuh gizi anak dari saya ini ya. Semoga kebiasaan yang kita gampangin itu bisa dibenerin dan anak kita semua tumbuh sehat, cerdas dan selalu makan asupan bergizi seimbang. Berikan yang terbaik untuk anak-anak kita. Say bye-bye to GTM yaaaa.

Related Posts

8 komentar

  1. Aku pernah ngelakuin kesalahan itu saat anak malas makan. Rasanya emosi tingkat dewa ya...tapi sekarang udah tahu solusi dan kalau kurang paham konsultasi sama dokter di aplikasi Halodoc.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Stok sabarnya ditambah :* mangattt buat kitaaa

      Hapus
  2. Wah,, ijin share buat istri saya ya mba,,

    BalasHapus
  3. Wah, aplikasinya keren yaa mbak... pasti bermanfaat banget, apalagi buat ibu baru seperti saya

    BalasHapus
  4. Sama banget yang adik ngikut makanan kakak 😂

    BalasHapus
  5. kalau anak g amau makan bukan sebel lagi Mak tapi serba salah dan greget, apalagi klo misalnya udah dimasakin yang biasa dia suka

    BalasHapus
  6. perlu banget ini ya jangan sampai anak menolak makan karena kita enggak sabaran hihi...

    BalasHapus

Posting Komentar