"Jeng, jeng, bungkus makanannya pakai apa?"
"Pakai styrofoam saja bagaimana?"
"Loh kok gitu? Bahaya kan?"
"Ah, nggak Jeng"
"Masak sih?"
Pasti sering banget dengar percakapan seperti ini sehari-hari. Iya nggak? Saya juga, apalagi kalau lagi mau acara sekolah nih pasti pada bingung mau pakai bungkus apa buat makanan anak-anak. Tidak perlu dipungkiri, styofoam dekat dengan kehidupan kita sehari-hari. Termasuk dalam keluarga saya juga, yang kadang sering beli makanan di luar seperti bakso, bubur, dll yang pastinya menggunakan styrofoam,
Banyaknya berita yang bilang styrofoam bahaya, seringkali kami menghindari penggunaannya. Lebih milih bawa tempat makanan sendiri malah dibanding harus pakai styrofoam. Saya yakin sudah banyak sekali keluarga yang meninggalkan penggunaan styrofoam dalam kehidupan sehari-hari.
Tapi tunggu, di postingan ini saya mau beri insight yang berbeda mengenai styrofoam ini. Lanjut ya!
Selasa, 8 Oktober 2019 lalu, saya dan teman-teman blogger datang ke acara Cooking in Style with Chef Lucky Andreono di Ocha Bella, Hotel Morissey, Jakarta. Buat yang belum ngeh beliau siapa, ini adalah pemenang masterchef di periode 1. Masak-masak nih makan enak xixixi, apalagi kedatangan saya kali ini bawa semua pasukan anak wkwkwk. Pasti mereka senang makan masakan chef kece.
Menu masakan kali ini adalah Tumis Udang Saus Telur Asin dan Ayam Tumis Cabe Garam ala chef Lucky. Menu-menunya cepat dan praktis buat Ibuk-ibuk macam saya xixixi. Iya, paling tidak gak lama-lama masaknya biar anak-anak gak cranky wkwk.
Setelah masakan matang, Chef Lucky mematikan api sebentar, Setelah agak dingin, baru kemudian beliau masukin langsung ke dalam stryofoam. Loh, kok langsungan? Loh, kok tidak dialasin? Kok? Sekelas Chef gitu loh!
Jelas pertanyaan itu langsung mengiang di otak saya. Kok Chefnya gitu ya? Apa dia gak tahu bahayanya styrofoam? Tapi Chef Lucky langsung masukin ke dalam styrofoam tanpa alas plastik apapun.
Saat Chef Lucky beraksi
Loh? Kok langsung dimasukkan ke stryrofoam
Tumis Udang Saus Telur Asin dan Ayam Tumis Cabe Garam Udang
Chef Lucky tentu mengerti cara penyajiannya pasti dipertanyakan banyak orang yang hadir, termasuk saya. Beliau pun merespon kegelisahan pertanyaan yang sekarang ada di pikiran peserta yang hadir. Karena itu, beliau mengundang pakarnya yaitu Ir. Akhmad Zainal Abidin, Msc, Ph.D, Scientist dari Laboratory Technology Polimer and Membrane Institut Teknologi Banduntg
Bapak Zainal menjelaskan tentang penggunaan styrofoam yang tepat. Sebenarnya, styrofoam itu menempati 7% sampah dunia dibanding plastik dll. Padahal, ternyata styrofoam ini adalah bahan Polisitren yang bisa direcycle. Heh? Iya benar ini bisa di recycle karena termasuk bahan monomer yang bila dilebur dan dibentuk lagi akan kembali ke bentuk semula.
Coba sekarang kita lebih jeli saat memakai styrofoam, pasti dibelakangnya ada tulisan dan lambang-lambang styrofoam. Mari kita perhatikan secara seksama. Karena katanya kalau tidak kenal maka tak sayang kan?
Bisa kita lihat kalau di kemasannya ada gambar garpu dan gelas yang berarti bisa digunakan untuk penyajian makanan. Tanpa membutuhkan plastik seperti yang Chef Lucky lakukan tadi. Iya juga sih ya. Kata Bapak Zainal penggunaan plastik malah akan menambah sampah dan cost. Bahkan sejak disetujui Badan Federal Pengawasan Makanan dan Obat Amerika Sesrikat tahun 1958, styrofoam ini membantu memelihara kebersihan bahan makanan dan efektif untuk menjaga suhu keamanan makanan.
Dari pemerintah Indonesia sendiri, BPOM juga telah mengeluarkan kebijakan mengenai penggunaan kemasan makanan ini. Berdasarkan Keterangan Pers BPOM No. 3 tanggal 14 JULI 2009, dinyatakan bahwa Stirena tidak mengakibatkan gangguan kesehatan jika residunya tidak melebihi 5000 ppm.” Sedangkan kandungan stirena dalam kemasan makanan Styrofoam adalah sebesar 10 - 43 ppm, jadi masih sangat aman bukan?
Styrofoam banyak digunakan karena merupakan bahan yang murah, ringan dan tahan lama. Untuk pedagang, jelas hal ini sangat bermanfaat plus ekonomis.
Styrofoam memiliki bahan polistiren tapi bukan stiren yang berbahaya. Kecuali dipanaskan. baru berbahaya. Tapi bila digunakan tempat makanan saja tidak apa-apa, bahkan untuk menyeduh mie instan sekalipun.
Jadi sebenarnya buat ibuk-ibuk macam kita apa yang kita harus lakukan dalam penggunaan styrofoam? Bjiak dalam pengelolaan limbah styrofoam pastinya.
Dan ternyata kita perlu tahu kalau styrofoam bisa didaur ulang yaitu bisa dilihat di belakang kemasannya yang artinya 6 recycle PS. Bentuk yang bisa dikembalikan ke bentuk semula. Bagaimana caranya?
Ada yang namanya sampah daur ulang styrofoam oleh Adupi. Jadi kalau di bank sampah tidak diterima, kita bisa kirimkan ke Adupi. Selain itu kalau sudah menggunakan styrofoam jangan lupa untuk dipisahkan dengan sampah lainnya. Agar bisa dikirimkan untuk di recycle.
ADUPI (Asosiasi Daur Ulang Plastik Indonesia)
Jl. Nn No.89, Curug Sangereng, Kec. Klp. Dua, Tangerang, Banten 15810
https://g.co/kgs/vxhjes
http://adupi.org/
Nah tuh! Sebenarnya boleh kan pakai aman malah dan kita wajib bijak menggunakannya termasuk pengelolahan sampahnya.
Lalu kemarin saya dan Raffi bikin sushi ala-ala gitu. Tinggal beli rumput laut lembaran lalu tata nasi sebaik mungkin sampai 3/4 lembaran. Jangan terlalu tinggi nasinya ya. Setelah itu masukkan timun panjang dan ayam buat isiannya. Gulung pelan-pelan pakai tatakannya. Setelah rapi potong dari tengah lalu ke samping-samping. Oh iya, motongnya pakai pisau yang tajem ya jangan lupa biar sushinya rapi.
Terlihat mudah tapi seru juga sih, apalagi anakku bikin bento bintang. Cuma bagian motong-motongnya tetep emaknya sih hehehehe.
Bahan-bahan bento
Taraaaaaaaaaa
Ini sushi kami
Bijak menggunakan bahan kemasan termasuk styrofoam dalam keluarga harus mulai kita galakkan. Pakai saja karena aman dan jangan lupa untuk memilahnya agar bisa dikirim didaur ulang kembali.
Saya sekeluarga mulai melakukannya. Sekarang giliran ibuk-ibuk lainnya. Jangan takut menggunakannya dan bijak dalam pengelolaan limbahnya.
Semoga bermanfaat ya :*
Blogger yang hadir
Intinya emang kudu bener2 paham aneka jenis styrofoam, dan harus bijak banget ya Mak
BalasHapuskarena ya itu tadi, kita sering dibombardir negative facts seputar styrofoam yaaaa
--bukanbocahbiasa(dot)com--
hoo, ada tanda nya streoporm ya yang boleh dipakai dan ada yang nggak boleh dipakai ya ibu
BalasHapusBaru tahu kalau styrofoam juga di belakangnya ada tulisan dan lambang-lambang, kirain cuma wadah plastik aja yang ada lambang2nya. Meski beigtu, aku sebenarnya tetep kurang nyaman sih kalau jajan tapi pakai styrofoam, tapi ya mau bijimane lagi, si babangnya ngasihnya pake styrofoam, hihihi
BalasHapusBaru tahu maksud kode kodean yang ada dibalik styrofoam itu, Mak.
BalasHapusIlmu baru, horee!
Berarti styrofoam aman yaaa, selama asli juga :D
Jadi ga pake galau lagi milih antara plastik sama styrofoam.
Pahami deh jenis2 styrofoam agar kalau ada berita2 tentang bahaya ini itu jadi tahu. Catet ya bahwa styrofoam tetap aman digunakan
BalasHapusKatanya para ahli dan dokter, styrofoam tidak aman jika panas atau untuk memuat makanan yang memiliki kandungan lemak yang tinggi, akan mendapatkan kontaminasi styrene lebih banyak ketimbang dengan makanan yang lemaknya sedikit.
BalasHapusGa tau kenapa lemak makanan mempengaruhi perpindahan styerene ke dalam makanan ya Cha?
Styrofoam itu polistiren mba. Bukan stiren yang membahayakan kesehatan
HapusDua hal berbeda
perlu banget nih merhatiin lambang2 di bagian bawah styrofoam. sebelum baca ini aku termasuk orang yg agak2 anti sama styrofoam hahahaa
BalasHapusMak saya nggak pernah merhatiin deh apakah di semua styrofoam ada tanda-tandanya seperti contoh itu? Kalau misal yang nggak ada tandanya boleh digunakan nggak, ya? Saya jarang nih pakai styrofoam jadi kurang update. Makasih infonya yak.
BalasHapusKadang kita lupa ngecek kemasan barang, dulu sempat stop nggak pake sterofoam gara2 banyak yang bilang memicu kanker. Alhamdulillah tercerahkan juga hari ini.. Aman ya mbk
BalasHapusnah kan aman2 ajah pakai styrofoam. cuma suami saya nih lebay. masa gak dibolehin karena ada racunnya. wkwkwk
BalasHapusOkay, noted. Jadi aman juga buat nyeduh mie instan. Jadi, kalau saya lagi pergi ke mana, bisa lah beli mie instan siap seduh.
BalasHapusSetuju banget, penggunaan styrofoam dilapisi plastik malah justru menambah sampah plastik dan menambah biaya pula.
Yang penting bijak ya menggunakan styrofoam, sampahnya juga jangan asal buang, lebih baik dipisah dan digabungkan sampah styrofoam, terus dikasihkan ke pengepul untuk didaur ulang.
Wah pengetahuan baru banget ini Cha buatku, ternyata aman ya Styrofoam buat makanan dengan beberapa kondisi..selama ini kan kita kayak parno banget..yang penting tetap go gren bijak kelola sampah..
BalasHapusPadahal nih aku suka was-was gitu kalau pas take away makanan menggunakan styrofoam. Ternyata mah gak sehoror itu ya mbak, asal kitanya bijak juga menggunakan styrofoam.
BalasHapusOh yang ada tanda gelas dan garpu yang bisa digunakan langsung untuk naruh makanan ya. Cateeettt deh, buat tambahan info yang selama ini salah kaprah tentang pembatasan penggunaan styrofoam untuk makanan
BalasHapusAku juga baru tahu mba, fakta styrofoam ini.
BalasHapusTernyata bisa langsung digunakan untuk menaruh makanan panas ya.
Berarti pendapat dulu itu, mari sama-sama kita hempaskan!
:)
setuju, apapun yang digunakan, dilakukan, dikonsumsi berlebih biasanya gak baik kan ya hasilnya, jadi emang harus lebih bijak lagi. Nah sebagai konsumen kita punya kontrol kuat buat lebih bijak lagi menggunakan styrofoam terutama dalam hal daur ulangnya
BalasHapustadinya agak2 parno gimaan gitu kalo beli makanan pakai styrofoam. sekarang abis baca ini jadi tenang deh... tengkiyu infonya ya cha
BalasHapusSekarang kalau pas beli makanan berbungkus styrofoam aku perhatikan logo2 itu, msh aman selama ini hehe :D
BalasHapusYg penting bijak makai styrofoam ya mbak dan kalau bisa sampahnya dipisahkan supaya gampang jg dr pengepul sampah utk kasi ke tempat daur ulang :D
Keren ya perusahaan-perusahaan penyedia styrofoam ternyata punya tanggung jawab hingga after sales atau purna jual.
BalasHapusAcaranya seru banget. Apalagi itu masakannya langsung bikin laper. Dulu kalau beoi makanan dikasih bungkus styrofoam selalu sebal. Sekarang nggak lagi nih. Tahu kalau Aman.
BalasHapusNah iya teh echa akupun baru tahu pas event ini klo styrofoam itu kandunganya Aman asalkan kita bijak menggunakannya yg jd masalah setelah memakai nya y mba hrs aware tdhp lingkungan
BalasHapusBerarti kalau beli sterofoam harus ada label seperti di atas yah kak, soalnya aku sering nemu yang polosnya, oiya mudah2an smkin banyak mengenai edukasi ttg sterofoam ini
BalasHapusanggapan pakai styrofoam gak baik kan keran bakal mencemari lingkungan karena susah didaur ulang, ternyata gak begitu ya. Boleh dipakai tapi musti bijak kapan waktu yang tepat buat memakainya.
BalasHapusPerlu sosialisasi dan edukasi tiada henti untuk pemakaian styrofoam ini ke seluruh penjuru negeri
BalasHapusSupaya lingkungan juga terjaga dan aman
Aku ga merhatiin nih mak bagian bawahnya kemasan ini. Ternyata beda-beda ya. Harus lebih bijak lagi nih merhatiin kemasan
BalasHapusSaya sempet berhenti nih pakai styrofoam karena waktu itu kan ada berita kalau styrofoam ini berbahaya. Eh ternyata ini aman ya buat makanan, kalau gitu bisa lanjut pakai lagi nih, soalnya praktis juga sih pakai styrofoam buat bungkus makanan
BalasHapusWowww, luar biasa terima kasih sudah sharing infonya terutama mengenai sampah styrofoam. Yuuukkk kita mulai membantu bumi untuk mengurangi sampah.
BalasHapus