Blog Cerita Cha Bercerita Tentang Hal-Hal Biasa

Uban Oh Uban. Siapa yang tidak mau punya rambut bagus? Semua pastinya yaak! Saya juga kok! Apalagi rambut adalah mahkota kita ^^. Makanya, waktu rambut saya mulai tumbuh dari botak jadi bagus lagi rasanya senaaang banget. :"). 

Baca juga : Ellips hair vitamin untuk rambut Indahku

Iya sih, sekarang memang sudah berjilbab tapi bukan alasan tidak merawat rambut kan. Paling tidak pakai shampo sama conditioner atau rileks badan sambil dicreambath. Pasti mantep enaknya :D. Badan enakan, rambut juga terawat.

Tapi tapi bagaimana kalau memang karena faktor usia rambut kita berubah? Dan mulai ada uban dirambut kita??? Kalau kata orang punya uban itu seksi, tapi kalau saya bilang punya uban itu berarti harus lebih mengingat Tuhan. :"). Ya Allah, aku wes tuweeeeeeeeeeek.

Jadi begini ceritanya... Pas malem-malem suami bikin resep nasi goreng spesial, tiba-tiba dia menghampiri dan pegang kepala saya yang lagi enak-enak ngetik komputer. Sayanya kan jadi tidak enak digituin, buru-buru ngaca dong. Cuma belum ngeh maksudnya suami apa, jadi balik duduk lagi.

Terus saat nasi gorengnya sudah jadi, sambil makan bareng dia bilang kenapa tadi seperti itu. Ternyata dirambut saya ada uban. WHAT? Uban?? Buru-buru ngaca lagi, dan beneran ternyata rambut saya ada uban. Beberapa helai uban yang tampil canttik dipinggir kiri menghias rambut saya ternyata :"). Dan saya tidak sadar :"(. Secara ya beberapa bulan ini lama tidak matut-matut diri dikaca. Boro-boro dandan -___-.

Suami cuma nepuk pundak saya dan bilang, "Wes wayahe, Mih! Kudu disyukuri". Saya cuma diam dan ngelanjutin makan nasi gorengnya. *Setel musik melankolis

Paginya, dipengajian masjid lagi ngebahas tentang uban kebetulan. Jadi pas kan ya dengan kejadian semalam. Dan dipostingan ini, saya mau share sedikit tentang uban dirambut kita ^^. Kalau ada kesalahan mohon maaf karena salah punya saya pribadi dan tetap Allah yang maha Benar. Bismillah.

Kenapa Kita Punya Uban?

Sebenarnya wajar ya ada uban dibadan kita karena merupakan salah satu tingkatan kehidupan berikutnya. Ada yang dirambut, diwajah, jenggot, bulu kaki dan area yang berbulu lainnya.

اللَّهُ الَّذِي خَلَقَكُم مِّن ضَعْفٍ ثُمَّ جَعَلَ مِن بَعْدِ ضَعْفٍ قُوَّةً ثُمَّ جَعَلَ مِن بَعْدِ قُوَّةٍ ضَعْفاً وَشَيْبَةً يَخْلُقُ مَا يَشَاءُ وَهُوَ الْعَلِيمُ الْقَدِيرُ

"Allah, Dialah yang menciptakan kamu dari keadaan lemah, kemudian Dia menjadikan (kamu) sesudah keadaan lemah itu menjadi kuat, kemudian Dia menjadikan (kamu) sesudah kuat itu lemah (kembali) dan beruban. Dia menciptakan apa yang dikehendaki-Nya dan Dialah Yang Maha Mengetahui lagi Maha Kuasa.” (QS. Ar Ruum: 54)

Seiringnya jaman, kadang uban muncul bukan hanya faktor usia. Bisa karena produk kecantikan rambut yang efek sampingnya membuat rambut beruban, hormonal, genetik atau juga pola hidup. Jadi gampangnya, banyak hal yang sekarang membuat kadar melamin rambut berkurang dan taraaaaaaa jadilah uban.

Kalau suami saya, dia genetik ubanannya. Jadi waktu saya kenal dia sudah banyak banget ubannya, nikah sama saya malah tambah banyak ubannya *Puk-pukin papih kasian.

Sampai kadang kita sendiri ingin mencabut atau paling gampang mengecat rambut untuk menutupi uban. Benar tidak? Sampai ada yang depresi hanya karena muncul uban dirambutnya :v. Tapi bisa jadi sih ya, secara kalau ada uban kita pasti (sadar atau tidak) berguman, "Duh, saya sudah tua!" atau pemikiran negatif lainnya hanya karena adanya uban.

Terus Ubannya Diapain?

لا تنتفوا الشيب فإنه نور يوم القيامة ومن شاب شيبة في الإسلام كتب له بها حسنة وحط عنه بها خطيئة ورفع له بها درجة

“Janganlah mencabut uban karena uban adalah cahaya pada hari kiamat nanti. Siapa saja yang beruban dalam Islam walaupun sehelai, maka dengan uban itu akan dicatat baginya satu kebaikan, dengan uban itu akan dihapuskan satu kesalahan, juga dengannya akan ditinggikan satu derajat.” (HR. Ibnu Hibban dalam Shahihnya. Syaikh Syu’aib Al Arnauth mengatakan bahwa sanad hadits ini hasan)

Seringkali orang yang punya uban itu mencabut satu-satu dan katanya rasanya enak dikepala kayak pusingnya hilang. Gatel tapi enak gitu katanya kalau dicabutin. Benar tidak? Padahal nih ya, kita tidak boleh mencabut uban loh. Dari berbagai hadis tentang uban ini semua nyebutin kalau mencabut uban hukumnya makruh. Tapi kalau nyabut uban diwajah hukumnya haram. Nah loh!

الشيب نور المؤمن لا يشيب رجل شيبة في الإسلام إلا كانت له بكل شيبة حسنة و رفع بها درجة

“Uban adalah cahaya bagi seorang mukmin. Tidaklah seseorang beruban –walaupun sehelai- dalam Islam melainkan setiap ubannya akan dihitung sebagai suatu kebaikan dan akan meninggikan derajatnya.” (HR. Al Baihaqi dalam Syu’abul Iman. Syaikh Al Albani dalam Al Jami’ Ash Shogir mengatakan bahwa hadits ini hasan)

لَا تَنْتِفُوا الشَّيْبَ مَا مِنْ مُسْلِمٍ يَشِيبُ شَيْبَةً فِي الْإِسْلَامِ إِلَّا كَانَتْ لَهُ نُورًا يَوْمَ الْقِيَامَةِ

“Janganlah mencabut uban. Tidaklah seorang muslim yang beruban dalam Islam walaupun sehelai, melainkan uban tersebut akan menjadi cahaya baginya pada hari kiamat nanti.” (HR. Abu Daud dan An Nasa’i. Syaikh Al Albani dalam Al Jami’ Ash Shagir mengatakan bahwa hadits ini shahih)

Dan yang perlu dipahami oleh kita sebagai umat Islam kalau uban itu adalah cahaya mukmin dihari kiamat. Makanya jangan pernah mencabut uban walau cuma 1 helaipun. Emangnya mau cahayanya hilang gegara nyabut uban?? Tapi kalau udah terlanjur nyabutin uban ya sudah, jangan diulang ya *setrap nih kalau nyabutin uban lagi ^^.

Uban yang banyak akan membuat kadar melamin sedikit, dan ini ternyata menandakan kalau kita sehat. Uban yang dicabut bakal merusak folikel, akar dan syaraf dirambut jadi bikin selaput kepala tidak sehat.

Biar rada stylish dikit, ternyata kita diperbolehkan untuk menyemir uban jika terlalu membuat efek psikologis orang jadi down cuma gegara uban. Dan warna yang diperbolehkan bukan warna hitam tapi warna lain kalau menurut hadis. Semirnya pakai Hinna (pacar) atau Katm (inai), tapi sekarang kan banyak pewarna yang praktis boleh saja seh ^^ asal warnanya bukan hitam.

Terus yang lucu pas kemarin ada yang nanya, kalau misalnya rambut uban saya cat ungu gitu pak Ustad bisa tidak? Pak Ustad-e njawab, "Dijilbabin saja buk. Jadi gak perlu disemir ungu :v". Saya langsung ngakak. Eh tapi bener juga seh kan sekarang sayas juga sudah pakai jilbab. Uban ini mau saya apain ya? Kayaknya didiemin saja biar memutih sendirinya :"). Kan bareng-bareng suami memutihnya sampai tua *eciyeeee ciyeeee *setel lagu sekarang atau 50 tahun lagi.

Semoga bermanfaat ya bahasan tentang uban ini. Kalau ada yang keliru hadis dan lainnya mohon koreksinya. Muah.