Lomba bumiputera -emak lihat Ria,Mak!

Posting Komentar
Uhuy ada lomba blog baru nii....

Asuransi Jiwa Bersama (AJB) Bumiputera 1912, bekerjasama dengan Paguyuban Sastra Rabu Malam (PaSar MaLam) “Lomba Penulisan Esai.” Lomba yang merupakan bagian dari rangkaian peringatan 97 tahun usia Bumiputera ini ditujukan kepada para blogger.

dan ini ceritaku :


Emak Lihat RiA, mAk!
December 21, 2009 • 4 Comments

Ditulis oleh Suria Riza

Mei 2001

“Mak…Ria diterima kuliah, Mak?, ujarku sambil memeluk Emak dari belakang

“Benarkah, Bing?”, kata Emak sambil melap tangannya yang basah karena selesai mencuci

“Iya, Mak. Swear!”, kataku sambil menyerahkan surat dari IPB, Bogor

“Alhamdulillah, kamu hebat, Bing!”, kata mak setelah membaca isi suratnya sambil menciumku berkali-kali

Ah sebenarnya berat aku memberitahu mak perihal ini…sebenarnya surat penerimaan mahasiswa yang ada ditanganku sudah dari beberapa hari lalu kuterima…sengaja kusimpan karena aku takut tidak bisa kuliah dengan alasan klasik….biaya….

Yah pilihanku untuk ikut PMDK di IPB ternyata tidak sia-sia. Sebenarnya aku bangga bisa terpilih disalah satu universitas bergengsi dinegeri ini.Hanya…aku takut..takut tidak bisa kuliah…darimana kami uang untuk biaya kuliahku?

“Tapi Bing…Bogor jauh sekali ya?”, tanya Emak polos

“Iya, Mak…Jauh deket Jakarta”, jawabku sambil tersenyum

Kuambil peta bekas pelajaran geografi saat kelas 2 dulu.Emak langsung mencari kota Bogor dipeta. Diukurnya jarak antara Situbondo-Bogor…

“Jauh ya Bing”, ujarnya sambil berguman

Aku hanya diam tidak mengatakan sepatahkata pun

“Kamu benar mau kuliah disana?”, tanya Emak dengan menatapku dalam

“Terserah Emak saja….kalau emang emak mengijinkan…insya Allah aku mau,Mak!”, jawabku mantap

“Ya sudah sekarang kabari kakak kamu disawah ya…pasti Kakak bangga banget”, kata Emak sambil memberikan amplop itu kembali ketanganku..

Sepanjang pematang sawah, pikiranku melayang kemana-mana….bisakah aku kuliah dikota besar?
Sedari kecil aku terbiasa melihat pematang sawah…hidup sama Emak dan Kakak…Bapak sudah meninggal saat aku masih di sekolah dasar…Berat rasanya meninggalkan mereka berdua disini…

Saat ketemu Kakak, aku langsung beritahu kalau aku diterima sebuah PTN terkenal…Kakak langsung memelukku…dia gak bisa mengungkapkan betapa bahagianya dia…

“Ciiee adikku sekarang mo kuliah..hebat!”, godanya sambil mengacak-acak rambutku

“Yee…apaan si kak?”, balasku sambil mencubit pinggangnya yang gendut

Malam harinya, aku dengar suara kakak dan emak lagi ngobrol diteras rumah….kupasang telinga…sepertinya lagi bicarakan aku nih…rasa penasaran langsung menyelimutiku.

“Kamu bener bolehin si Ria berangkat ke Bogor?”

“Iya Mak….kasian Ria…dia berhak untuk berangkat kesana?”

“Kak…kita dapat uang darimana?”, kata Emak terisak-isak

“Itu dia Mak, Kakak juga tidak tahu”, jawab Kakak pasrah

“Tapi Mak…saya lebih tidak rela Mak, kalo Ria tidak sekolah tinggi. Lihat saya, Mak…saya cuma jadi buruh tani…saya tidak mau Ria mengalami kegagalan seperti saya, Mak”, lanjut Kakak berusaha meyakinkan Emak

“Iya Kak, Emak tau…”

Langsung dari balik pintu, aku keluar….mereka terkejut melihatku dan mendengarkan apa yang mereka bicarakan barusan…

“Ria…”, kata Emak pelan

“Mak…kalau Ria tidak ada biaya buat kuliah….lebih baik Ria disini saja..menemani Emak..tidak apa Ria tidak kuliah Emak…Ria ikhlas”, kataku sambil menangis dan langsung berlari masuk kamar

“Dek..”, kata Kak Budi sambil mengejarku namun aku sudah menutup pintu kamar

“Je’ nga’rowa bing…pasabber daddi oreng…Nyebbut Gusti Allah ya Bing”, nasehat Kakak dari balik pintu kamar

Aku cuma menangis dibalik pintu. Impian aku untuk menjadi sarjana pupus…..ah..kenapa ini terjadi?? Kenapa aku dilahirkan di keluarga miskin?Ah padahal kesempatan itu ada….

Aku pun tertidur dengan air mata masih basah…

Keesokan harinya….

“Bud..Ria kesini semua..Emak punya berita bagus”, panggil Emak sambil teriak-teriak
Kami langsung menghampiri Emak. Ditangannya ada map…aku sampai heran jarang-jarang si Emak punya map bagus lho…

“Lihat, Emak lupa kalo Emak punya asuransi pendidikan”, kata Emak dengan mata berbinar-binar

“Siapa yang punya asuransi itu Mak?”, tanya Kakak belum paham

“Ya Emaklah. Dulu Emak ditawari asuransi ini pas Ria masih SD”

Kulirik tulisan yang tertera di map itu ’AJB Bumiputera 1912’.

“Iya Nak. Ini bisa kita cairkan buat biaya kuliah Ria”, kata Emak lagi

“Bener Mak?”, kataku setengah tak percaya

“Iya bener, Bing! Kamu berangkat Bing keBogor….Berangkat!”, ujar Emak sambil memelukku

“Ah Emak…terima kasih, Mak”, sambil kupeluk Emak erat…air mataku dah tak terbendung lagi…akhirnya aku bisa kuliah Ya Allah

“Ya udah Mak, sekarang kita berangkat saja ke Bumiputera ya?”, ajak Kakak

“Deket sini kan kantornya?”, tanyaku

“Iya, Bing deket kok. Kita berangkat yuk sekarang?”

Aku mengangguk mantap…

Setelah merapikan diri kami langsung menuju ke kantor AJB Bumiputera 1912 itu

Setibanya di Bumiputera…

“Ada yang bisa kami bantu Bu?”, sapa seorang customer service dengan sopannya

“Ini Mbak, saya bisa cairkan asuransi saya tidak? Soalnya anak saya butuh biaya buat kuliah”

“Sebentar ya saya cek dulu”, katanya.

Tidak berapa lama….

“Ini belum bisa dicairkan manfaat asuransinya. Karena bulan Agustus baru keluar sesuai kesepakatannya, Bu!”, jelasnya.

“Aduh mbak, tolong saya. Saya butuh uang untuk kuliah anak saya” , kata Emak sambil memelas, mata Emak sudah berkaca-kaca…aku dan kakak hanya diam..

“Sebentar ya bu saya omongin dulu dengan atasan saya”, jawab mbaknya sambil pergi kesebuah ruangan

Emak cuma memegang tangan saya dengan erat..serasa meminta kekuatan untuk kami…

Akhirnya ada seorang Ibu berpakaian rapi keluar bersama mbak tersebut dan menyapa kami ramah sekali…

“Apa kabar bu…saya Nita pimpinan disini”, katanya sembari menjabat tangan Emak

“Iya bu”

“Begini ya bu, setelah kami lihat dan diskusi dengan pihak pusat. Ibu bisa klaim asuransi ibu sebelum jangka waktu”, jelasnya dengan tersenyum

“Alhamdulillah”, sontak kami langsung mengucap syukur

“Iya Ibu sama-sama. Sebagai bonusnya, karena ibu konsumen AJB Bumiputera 1912 sudah lama jadi kami memberikan diskon klaim ibu tanpa dikenakan biaya pinalty…”, ujar Bu Nita lagi

“Alhamdulillah Ya Allah…terima kasih Bu”, kata Emak dan langsung memandangku

“Selamat ya Bing…semoga kamu sukses kuliahnya…”, kata Bu Nita sambil menepuk pundakku

“Makasi Bu Nita…”, kucium tangan Bu Nita. Alhamdulillah Allah memudahkan jalan aku…amien

Emak dan aku langsung menangis terharu dikantor ini. Sampai Ibu Nita juga tidak kuat menahan harunya…Kakak cuma tersenyum memandang kami…

JUNI 2001

“Nak…kamu hati-hati disini ya Nak…jangan nakal..belajar yang rajin…emak dan kakak selalu mendoakan kamu Bing”, pesan Emak sambil kucium tangan mak…

“Iya mak”

Emak dan kakak masuk bis menuju Situbondo…didalam bis Emak dan Kakak melambai-lambaikan tangannya

Aku pun balas melambaikan tangan ke Emak dan Kakakyang meninggalkanku lambat laun bersama bis …hingga bis itu tidak terlihat lagi…

“Emak…Kakak…Ria janji Ria Janji….Pasti bisa…Bismillah”

JUNI 2005

“Emak…”

“Emak lihat?Ria pakai baju toga Mak…?Cantikkah Ria, Mak?”

“Mak lihat?Ria dah jadi sarjana Mak….Ria lulus cum laude Mak…”

“Mak lihat ini Ria pakai kebaya lho didalam baju toganya! Raddin kan, Mak?”

“Mak….”

“Emak…jawab…Ria dah berhasil Mak..seperti Emak inginkan”

“Mak…emak tidak mau jawab ya….aku yakin emak bahagia melihat Ria…Ria sayang Emak”

Aku sudah tidak kuasa menahan tangis daritadi…disini aku menunjukkan ke Emak bahwa Bing Ria dah jadi sarjana dan sudah dapat kerja…disini aku cuma ingin menunjukkan ijazah sarjanaku…..

“Emak”

Aku langsung menangis diatas kuburan Emak…Emak Ria dah berhasil mak…iya Ria berhasil

Andai Emak masih ada…iya emak telah meninggal 2 tahun lalu….

Ah andai emak melihat aku sekarang ini pasti emak sangat bahagia melihatku..sangat bahagia
Emak lihat….ria dah jadi sarjana mak…emak lihat ria….

Tapi aku yakin Emak pasti tersenyum bahagia diSana…Emak…ini semua buat Emak….Ria dah lulus menjadi sarjana….

*sebuah cerita yang teramat singkat dibuatnya hanya teruntuk mama tersayang….hepi birthday mamaku…ai luph yu”

kosakata

Bing : Panggilan untuk perempuan (madura)
Je’ nga’rowa bing.pasabber daddi oreng.Nyebbut Gusti Allah ya Bing: jangan seperti itu.yang sabar jadi orang.mohon sama Allah ya

ini cerpen buat lomba bumiputera….thx

Related Posts

Posting Komentar