Anak Sehat Bermain Aman Di Mana Saja

41 komentar

Anak Sehat Bermain Aman Di Mana Saja. Anak dan bermain itu jadi satu, sudah mutlak dari sononya kan? Wong kita saja yang sudah dewasa masih tetap senang kalau bermain. Apalagi anak-anak yang memang membutuhkan stimulasi tepat untuk tumbuh kembangnya.


Saat memiliki anak, mau tidak mau saya mulai belajar dunia parenting. Termasuk bergabung dengan beberapa komunitas parenting, mulai dari grup support ASI, babywearing, birth club sampai ke grup homeschooling. Dikomunitas homeschooling ini saya pun mulai kenal dan tertarik dengan yang namanya metode belajar montessori. Apalagi kalau melihat banyak orang tua hebat yang membuat DIY mainan ala-ala montessori untuk anaknya dan diupload di media sosial. Waw, emejing dan keren banget gitu bisa buat mainan kece sambil ngurus anak.

Oh iya, sudah tahu belum apa montessori itu? Seperti yang saya baca di buku Montessori di Rumah punya mom C, metode ini ditemukan pada awal tahun 1900 oleh Dr. Maria Montessori. Beliau menyatakan periode keemasan itu ada di usia 6 tahun pertama kehidupan anak. Sehingga kita harus mengisi 6 tahun pertama tumbuh kembang anak dengan penuh cinta, aman dan percaya diri yang didukung oleh lingkungan sekitar.

Dan sekarang di Indonesia bahkan di seluruh dunia, banyak orang tua yang sudah mengadaptasi kegiatan Montessori sebagai gaya hidup sehari-hari untuk anak. Ini terbukti dari semakin banyaknya komunitas (Montessori di rumah, klub OASE, emakmainkompakan dll) dan sekolah yang sudah memberlakukan metode Montessori. Yang unik dari metode montessori ini adalah anak bisa bermain sambil belajar sejak usia dini. Seru kan montessori itu?

Karena ketertarikan terhadap montessori ini jugalah yang membuat saya mengerti dengan  The prepared environment. Yaitu menciptakan tempat yang kondusif untuk mendukung anak bermain dan belajar di mana saja demi memaksimalkan tumbuh kembang sekaligus kemandirian anak. Dan sebagai orang tua, kami harus lebih proaktif dalam memberikan fasilitas bagi anak dan mengerti keinginan anak.

Paling tidak ada dua hal yang perlu jadi perhatian saya demi pemenuhan the prepared environment ini :


Yang pertama adalah menyiapkan mainan montessori yang akan digunakan anak. Tapi jangan lupa ya, walau judulnya bermain tetap harus dalam persentase yang tepat porsinya. Dalam bermain, 90% adalah peran anak dan 10% peran mainan yang dibuat. Semakin sedikit mainan yang ada, maka kratifitas anak akan semakin bertambah.

Karena bergabung dengan ibu-ibu kreatif yang suka bikin DIY mainan, mau tidak mau nular suka buat mainan juga*Echa mah gitu suka latah :v. Tenang, kalau lagi bingung mau buat mainan apa bisa lihat di Pinterest atau feed montessori. Ada banyak sekali ide permainan yang bisa saya lakukan bersama Raffi di mana saja.
 
 DIY mainan mengingat dan mencocokkan dengan tutup botol bekas

Gara-gara rajin bikin DIY ini juga, saya akhirnya membuat kategori baru di blog yaitu DIY yang lebih kemacam-macam mainan anak. Buat saya, rasanya bikin DIY itu me time banget. Apalagi kalau lihat anak senang dengan mainan yang kita buat, bahagianya tidak ketulungan. Kekurangannya, DIY mainan ini tidak tahan lama hehehe.

Baca juga untuk tahu macam-macam DIY saya : 


Beberapa permainan DIY yang pernah saya buat untuk Raffi.
Raffi gimana? Seneng bangetlah pastinya.

Tapi apa saya selalu membuat mainan anak saja? Tentu tidak. Saya masih sangat welcome untuk membeli mainan anak, apalagi kalau lagi susah (waktu, tenaga dan bahan) untuk membuatnya. Saya selalu memperhatikan ujung bagian mainan, kalau tajam biasanya ditumpulin dulu agar tidak melukai anak. Saya juga lebih memilih membeli mainan yang awet bisa dipakai lama, karena bisa digunakan untuk bermain bersama adik-adiknya juga nanti. Kekurangannya, kadang mainan awet harganya sedikit mahal hehe.

Selain itu karena mengadaptasi metode montessori dalam kehidupan sehari-hari, saya memberikan barang-barang berukuran kecil untuk anak mainkan. Seperti bangku kecil, gunting kecil, sendok kecil dll yang pastinya rata-rata saya beli seh hehehe. Oh iya, beberapa DIY itu kadang juga harus mencari bahannya loh ^^. Jadi saya mah santai tinggal dikondisikan saja enaknya gimana ^^.

Yang penting kalau anak senang, saya pasti ikut senang.



Yang kedua, menyiapkan dan menciptakan lingkungan sebagai tempat yang aman nyaman untuk anak bermain. Jadi bukan hanya di rumah saja, tapi di mana pun anak berada dia tetap bisa bermain.

Dan ini beberapa tempat yang jadi perhatian saya agar dapat bermain aman bersama anak sehari-hari, yaitu


1. Aman bermain di dalam rumah

Rumah adalah tempat eksplorasi pertama anak, makanya saya membuat #rumahkeluargaR ramah anak. Anak saya perbolehkan untuk mengeksplorasi setiap sudut rumah, yang berarti perabotannya harus child friendly dan child size.

Berhubung #rumahkeluargaR sempit, ruang ekplorasi utama ada di ruang tamu-keluarga. Disanalah saya dan anak-anak sehari-hari beraktivitas. Rak-rak penyimpanan saya sediakan sambil tetap disusun rapi agar menarik minat anak memainkannya, bikin tembok khusus chalkboard agar anak bisa bebas corat-coret, sampai bikin pojok membaca anak di rumah.

Berhubung sekarang punya bayi, saya harus membuat si bayi juga aman bermain di rumah bersama kakaknya. Soalnya seusia Raffi sih sudah bisa diajari mengerti yang boleh dan yang tidak, lah klaau bayi kan masih susah. Seperti menggunakan pagar pembatas dan menaikkan semua kabel-kabel stop kontak atau peralatan eletronik, itu adalah beberapa cara agar Raffa si bayi bisa bermain aman di rumah.

Berantakan? Sudah biasa, namanya juga anak-anak #eh. Kita tinggal mengajarkan anak agar mau membereskan kembali mainannya ke tempat semula ^^. Pokoknya nih ya, rumah rapi ala Pinterest itu buat saya hanyalah angan-angan saja :").

Dan tetap jangan lupa untuk selalu mendampingi anak bermain ya, bu ibu! Meleng dikit anak lepas dari pandangan kadang sudah ngapain gitu --".

Baca juga :  



2. Aman bermain di sekolah


Saat memilih sekolah untuk Raffi, saya tidak sembarangan. Mulai dari jumlah guru dan murid, sampai keamanan sekolah jadi bahan pertimbangan saya kemarin. Dan bukan berarti sekolah mahal itu gurunya pasti aware terhadap murid-muridnya loh. Karena itu, sebelum memutuskan akan menyekolahkan Raffi saya banyak tanya pengalaman orang tua yang sudah pernah bersekolah di sini.

Di sekolah, anak akan bermain bersama dengan banyak anak lainnya. Sehingga membutuhkan pengawasan guru agar anak aman bermain di dalam sekolah. Dan alhamdulillah saya tidak salah pilih sekolah ternyata.


3. Aman bermain di dapur


Punya dapur yang sempit bukan berarti saya tidak memperbolehkan Raffi ikut membantu di dapur. Dulu saya hanya bolehin anak bermain di dapur bersih, tapi sekarang sudah boleh untuk bantu sekedar cuci piring atau menyiapkan piring untuk makan. Tenang, untuk perlengkapan yang bahaya seperti pisau dan sejenisnya di letakkan dalam laci kabinet bagian atas agar tidak bisa diraih anak.

Mengajak anak bermain di dapur akan menambah keterampilannya. Saya bolehin dia ikut bantu mengocok telur saat membuat kue atau bantu mencetak kukis. Kotor tidak apa-apa, namanya juga belajar *sambil elus dada nyetok sabar. Yang penting anak senang dan aman kan bermain di dapur!.


4. Aman bermain di perjalanan


Saat bepergian agar anak tetap bisa bermain dan tidak cranky, saya selalu memperbolehkan anak-anak membawa  mainan plus perlengkapan mereka sendiri. Biasanya sih bawa sound book atau mainan kesukaan anak dan hindari membawa permainan yang banyak peritilannya. Begitupun kalau lagi mampir ke suatu tempat, saya bolehin anak-anak pergi eksplorasi semaunya dengan tetap diawasi.

Dan karena di perjalanan itu pasti banyak orang, jangan lupa untuk selalu mengawasi anak di tengah  banyak orang lalu lalang.

Baca juga : 

Yang perlu diperhatikan dalam bermain itu adalah terciptanya bonding antara ibu dan anak dengan saling memberikan rasa aman, percaya dan penuh cinta. Saling menghargai dan memuji proses bermain yang sudah sama-sama diciptakan tadi juga penting loh!.

Nah, sudah tahu kan pentingnya menciptakan the prepared environment ini. Dengan lingkungan yang kondusif sebagai tempat bermain anak ini akan sangat bagus untuk proses tumbuh kembangnya. Anak bermain dengan mainan aman di lingkungan yang aman dan nyaman ^^. 

Jadi mau pilih bikin  DIY sendiri atau beli mainan, apa saja bolehlah ya yang penting anak senang. Yang penting ciptakan the prepared environment seperti yang saya ajarkan tadi. Mau bermain aman bersama anak? Bisa dan bisa banget ^^!

Healthy Kid, Happy Kid, Happy Parent
Selamat bermain \m/


Related Posts

41 komentar

  1. Setujuuu banget chaa.. anak sehat bisa selalu aktif bermain and enjoying it! Seneeeng liat foto2nyaa...dan tempra juga andalankubdi tanah air

    BalasHapus
  2. Rafi ganteeeeng....
    Keren cha. Aku pernah rajin bikin mainan2 dulu. Tapi gak bertahan lama. Wkwkwk

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ini mulai mengendur xD bikin diy mainan, makanya beli dulu aja deh

      Hapus
  3. Bener banget anak dan bermain itu mutlak dari sononya.Dulu suka marah2 liat bocah maen ujanan sama maen tanah tapi sekarang selow aja asalakan abis main ya bersih-bersih dan tau waktu.Kalau pun panas ya biasanya pakai tempra sirup, walaupun harganya lebih mahal dr obat pada umumnya tapi dia bagus cepat pulihin demam.

    BalasHapus
  4. setujuuu...anak harus sehat dulu biar bisa belajar banyak hal dengan semangat.

    btw, salut ya sama emak emak montessori. Kreatif banget

    BalasHapus
  5. Sebenernya anak2 bisa anteng tanpa gadget kalau aja emaknya rajin kayak mami raffi... sayang nih, anak2ku punya emak males. Jadinya anteng sama gadget aja. Tapi tetep sih, kalau anak sakit, emaknya juga sedih :(

    BalasHapus
  6. Akkk. Abhirama bahagia banget kalo jadi raffi. Hahaha. Aku tuh dah lama pengen nyontek DIY nya mbak echa, sayang aku malas . Huhuhu

    BalasHapus
  7. Akkk. Abhirama seneng banget dwh kalo jadi raffi. Akupun pengen nyontek DIY nya mbak echa, sayang malesnya gak bisa dilawan. Huhuhu

    BalasHapus
  8. aihhh lengkap banget artikelnya Cha, keren!. Btw, jadi keingetan, udah lama banget gak bikin DIY2an..

    BalasHapus
  9. Mama raffi raffa, kamu jagonya DIY mainan anak. Kereenn

    BalasHapus
  10. rumah rapi hanya angan. Tossss :)

    BalasHapus
  11. Aku pilih beli karena gak bisa bikin DIY..dan aku juga ibu yg pemalas 😁😁😁

    BalasHapus
  12. Mama inspirasi aku, mbk echaaa, emang kreatif poolll
    Setujuuu, anak sehat main di mana pun aman, :)

    BalasHapus
  13. Jadi inget Alfath waktu umur berapa ya, dia demam lumayan tinggi,trus aku sok sok gak mau ngasih dia obat gitu, untungnya sebelum telat udah konsultasi ke DSA-nya dan dikasih Tempra ini. Sejak itu selalu stok dirumah.

    Sehat2 ya Double R, Mamanya juga semangat terus bikin DIY-nya.
    Mmuaaach

    BalasHapus
  14. Sepakat mbak, yg penting bermain itu happy dan safety, nggak kebayang ajah kalau anak mainannya yg aneh2 dan malah bikin accident, mas Rafi hepi pasti yaa mainannya banyak.

    BalasHapus
  15. Anak yang sehat bisa aman main dimana saja ya mba. Seru banget itu DIYnya keren semua. Mantep mba Echa. Salam sayang buat duo R.:*

    BalasHapus
  16. Bikin diy itu kudu ngumpulin niat yaaakk. Pas browsing mah kynya gampang tp kdg ksandung niat. Tp demi anak apa sih yg nggak ya kann..

    BalasHapus
  17. keren mba, DIY-ny idenya gak habis2 ya mba. Aku banyakin anak main di halaman juga sih skrg sama bikin mainan yg asalnya dr brg2 bekas gak kepake mba. Makasih udah share mba. Sehat2 semuanya ya mba.

    BalasHapus
  18. anak-anak memang dunianya bermain ya, sebagai ibunya kita yg mesti kreatif

    BalasHapus
  19. Rumah berantakan gak masalah, aku malah senang karena itu tandanya anak-anak sehat. Lihat Raffi ama Raffa jadi ingat anak-anak semasa kecil. Duhhh, cepet banget waktu berlalu, alhamdulillah keduanya tumbuh tanpa banyak larangan ini itu, hahahaa

    BalasHapus
  20. Mbak Chaaa, rumahe apiiik. Berasa di emol ya, huehehehe. Aku sekarang lagi rada malas bebikinan nih Mba, huhuu. Lagi (sok) sibuk xD.

    BalasHapus
  21. Tempra juga sering aku stock di rumah. Soalnya kutakan gatau anak demam kapan. Pernah dimas banyak main siangnya, eh malemnya panas tinggi.

    BalasHapus
  22. Anak sehat adalah harta tak ternilai ya, kalau sehat bisa main aman dan nyaman deh

    BalasHapus
  23. Mantep ya Mba', rajin banget bikin mainan. :)
    Kalo anak sehat, bisa main sepuasya. Tapi kadang kalo Uwais mainannya nggak bertahan lama, trus ancur berantakan, haha.

    BalasHapus
  24. Artikel yang sangat menarik bu
    kalo anak kita sehat kitanya tidak merasa khawatir dan anak bisa bebas bermain sepuasnya

    BalasHapus
  25. Wah kreatif banget Cha bikin DIY2 gini, aku paling nggak bisa haha.
    Btw tempra wajib ada di rumah buat jaga2 kalo anak demam.

    BalasHapus
  26. walaupun anak mainnya di dlm rumah, tapi tetep pengawasan kita sebagai ortu jgn dilalaikan ya cha... :)

    BalasHapus
  27. Iya banget, kalo sehat mah,main di mana aja aman dan seru anak-anak mah. Cuma ya itu, kadanga kita gak tahu kondisi anak. Bisa aja tiba-tiba demam abis main. Misalnya main air atau main tanah. Tapi gak worit ya kalo di rumah punya obat andalan. Kayak Tempra ini. Kapan pun demam, bisa langsung reda

    BalasHapus
  28. duh saya mama yang ga rajin bebikinan mainan nih

    BalasHapus
  29. Itu lucu banget yang naik mobil-mobilan. :D Foto-fotonya colurful. Seru!

    BalasHapus
  30. Suasana tempat mainnya di rumah seru banget itu. Puas deh duo R main. Kapan-kapan kalau kakak Rani ke sana boleh dong numpang main. Hihihi

    BalasHapus

Posting Komentar