Sudahkah Anakmu Imunisasi Lengkap?

26 komentar
sudahkah anakmu imunisasi lengkap

Lagi beberes buku-buku, saya melihat jejeran buku vaksin punya anak-anak. Sebenarnya bukan buku vaksin khusus, tapi ini adalah buku KMS atau buku kesehatan anak yang biasanya diberikan oleh rumah sakit tempat dia dilahirkan.

Kalau di rumah sakit anak-anak saya (Ada 3 RS Swasta di Jabodetabek), saat anak lahiran langsung dikasih buku buat tracking kesehatan anak gitu. Jadi lengkap dari mulai lahir, sampai nanti dia dewasa ada semua. Karena biasanya lembaran periksa tidak terlalu banyak, makanya kenapa saya punya beberapa buku kesehatan buat masing-masing anak.

Ini kepake banget deh, apalagi kalau mengingat seringnya ke dokter anak saat newborn sampai setahunan. Bukan, bukan buat periksa sakit tapi buat vaksin atau imunisasi. Semua tercatat di buku kesehatan anak kelengkapan vaksinnya. Yang nanti akan bisa buat sertifikat vaksin dari RS tepat dia vaksin selama ini. 

buku kesehatan vaksin

Imunisasi atau vaksin, sepertinya memang sangat akrab di telinga kita selama pandemi ini ya. Padahal kalau sebagai orang tua harusnya sudah akrab banget apalagi saat anak masih kecil. Ya secara bisa 2 minggu sekali kita pergi ke dokter anak buat imunisasi. Iya nggak?

Dulu jujur, saat melihat deretan vaksin yang buanyak banget itu sempat terpikir. Aduh ini gimana ya kira-kira anak aku disuntik sekian kali, nanti KIPInya demam bolak balik dong. Tapi itu hanya kekhawatiran saya saja. Alhamdulillah lengkap imunisasinya baik imunisasi dasar dan tambahan pada semua anak-anak saya. Untungnya kantor tempat suami bekerja mengcover semua biaya imunisasi anak kebetulan.

buku vaksin kesehatan anak

Tapi tidak semua di dokter anak kok, saya juga ke puskesmas kalau kira-kira sudah waktunya imunisasi. Pokoknya sesempetnya kemana saja memang karena kebetulan kesibukan saya dan suami waktu itu. Apalagi kalau kita vaksin di puskesmas itu gratis loh. Serius!

Sayangnya, walau sudah banyak yang tahu kalau vaksin dan imunisasi dasar itu gratis di puskesmas masih saja banyak yang tidak vaksin. Menurut data WHO, tahun 2020 terdapat 23 juta anak di bawah umur setahun yang tidak menerima imunisasi dasar. Sedangkan Kementerian Kesehatan dan UNICEF melaporkan 84% dari fasilitas pelayanan kesehatan imunisasi anak di Indonesia terdampak COVID-19. 

Iya memang pandemi ini membuat tantangan pelayanan vaksinasi sangat tinggi. Tidak heran kalau ternyata pencapaian imunisasi dasar lengkap cuma mencapai 58,4% dari target 79.1% per Oktober 2021. Sedih ya? Sedih banget.

Saya suka gemas kalau ada orang yang males gitu vaksin anaknya. Apalagi kalau ketemu yang antivaks bilang dengan sombongnya anak saya tidak perlu vaksin, sudah kuat antibodynya. Gemes banget rasanya pengen HIH!. 

Walau saya tahu, vaksin atau tidak memang tergantung orang tuanya. Kalau anak kan cuma menurut saja tanpa bisa ngomong apa-apa. Betul tidak? Mana bisa nolak, lah masih bayi gitu! Tapi tapi apa tidak sayang kalau tidak investasi buat anak di masa depan. Mencegah lebih baik loh daripada mengobati. Betul tidak?

Sehatkan Keluarga Lewati Pandemi dengan Imunisasi Lengkap, Sebuah Webinar untuk Pekan Imunisasi Dunia 2022

Pada hari Senin, 18 April 2022, GlaxoSmithKline (GSK) Indonesia bekerjasama dengan Kementerian Kesehatan RI mengadakan Virtual Konferensi Pers Pekan Imunisasi Dunia. Acara ini untuk merayakan Pekan Imunisasi Dunia 2022 dimana WHO mengusung tema “Long Life for All” dan tema nasional “Sehatkan Keluarga Lewati Pandemi dengan Imunisasi Lengkap”. 

Tujuannya adalah untuk mengajak semua keluarga di Indonesia untuk melengkapi imunisasi anak. Karena dengan mensukseskan imunisasi bagi anak, masyarakat Indonesia akan dapat memiliki usia kehidupan lebih lama dan berkualitas. Karena bagaimanapun masa depan Indonesia bergantung pada generasi anak-anak kita saat ini. 

Buat yang belum tahu, Pekan Imunisasi Dunia atau World Immunization Week ini memang dirayakan setiap minggu terakhir di bulan April setiap tahunnya. Dan mengingat sekarang pandemi yang malah meningkatkan jumlah anak yang tidak divaksin harus benar-benar bisa diatasi. 

pekan imunisasi dunia 2022

Menteri Kesehatan RI, Budi Gunadi Sadikin mengatakan bahwa imunisasi sudah ada sejak dua abad ini sudah memberikan anak-anak Indonesia tumbuh sehat tanpa ada ancaman penyakit yang rentan buat anak, seperti polio, cacar, tetanus, difter, influenza, campak dan pertusis.

Karena sekarang pandemi COVID 19 membuat sistem kesehatan pengelolaan vaksinasi terhambat. Dan diharapkan dengan momen Pekan Imunisasi Dunia 2022 ini akan makin melibatkan seluruh komponen bangsa agar bisa menjalankan program imunisasi. Mulai dari semangat para tenaga kesehatan, masyarakat dan pemerintah sehingga tercapai keluarga sehat, bahagia dan berkualitas. 

Plt. Direktur Pengelolaan Imunisasi Kemenkes, dr. Prima Yosephine MKM bilang bahwa Pemerintah juga sudah mengeluarkan Keputusan Menteri Kesehatan RI tentang Petunjuk Teknis untuk mengatur pelaksanaan pelayanan imunisasi rutin pada masa pandemi COVID-19. Selain itu juga diberikan pengawasan bagi anak yang belum lengkap status vaksinnya. Ini untuk mencegah peningkatan Kejadian Luar Biasa (KLB) karena Penyakit yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi, seperti yang terjadinya KLB Difteri dna Campak di tiga kabupaten di Sulawesi Selatan akhir tahun kemarin.

pekan imunisasi dunia 2022

Dokter Spesialis Anak, Prof. DR. dr. Hartono Gunardi, Sp.A(K) juga berulangkali mengingatkan agar para orang tua untuk segera melengkapi dan mengejar imunisasi anak yang tertinggal tanpa harus mengulang jadwal imunisasi dari awal.

Direktur Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Kemenkes, dr. Imran Agus Nurali, Sp.KO mengatakan harapannya terkait dengan Pekan Imunisasi Dunia ini agar terwujud imunisasi yang berkualitas sehingga derajat kesehatan masyarakat semakin tinggi.

GSK Indonesia Mendukung Pemberian Imunisasi Lengkap Pada Anak

Tahu tidak kalau, imunisasi itu sangat efektif untuk meningkatkan kekebalan tubuh yang mencegah beragam penyakit. Dan ternyata setiap tahun imunisasi telah membantu mencegah kematian 2 hingga 3 juta anak di Indonesia loh!

Tinggal sesuaikan jadwal imunisasi saja ya. Yang sesuai dengan jadwal IDAI, baik imunisasi dasar dan imunisasi tambahan. Untuk imunisasi dasar sesuai Kementerian Kesehatan yaitu hepatitis B, BCG, DTP, Hib, Polio, Campak, Rubela. Kalau secara rinci, IDAI merekomendasikan anak berusia 0-12 perlu mendapatkan imunisasi vaksin Hepatitis B, Polio, BCG, DTP, Hib, PCV, Rotavirus, Influenza, MR, JE, dan Hepatitis A. Pada usia 1-2 tahun, anak perlu diberikan vaksin MMR, Varisela, vaksin ulangan DTP-Hib-Hepatitis B. Pada usia 24 bulan, anak perlu menerima vaksin Tifoid. Beranjak usia 9 tahun, anak juga direkomendasikan untuk mendapatkan vaksin HPV dan Dengue.

imunisasi rotavirus dan pcv gsk

GSK sendiri sangat berkomitmen mendukung pembangunan kesehatan masyarakat Indonesia. dr. Deliana Permatasari, Vaccine Medical Director GSK Indonesia, juga mengatakan dengan kolaborasi dan penyampaian edukasi yang tepat kepada masyarakat akan mempercepat cakupan imunisasi lengkap terhadap penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I) diantaranya seperti Difteri Tetanus Pertussis, Rotavirus, dan Pneumokokus.

Setelah lihat-lihat buku vaksin ternyata, beberapa kali anak-anak saya memang menggunakan GSK sebagai obat vaksinnya. Alhamdulillah. Soalnya ya mau gimana ya, kalau saya tidak melengkapi kan jatuhnya zolim sama anak padahal itu hak anak yang wajib kita berikan untuk melindunginya di masa depan. 

Berarti perlu dicatet ya ibu-ibu, semakin lengkap imunisasi pada anak maka semakin baik pula perlindungan kesehatan anak. Sehingga kualitas hidup anak di masa depan akan semakin baik.

Apalagi program imunisasi ini gratis loohhh, masak masih males ke posyandu atau puskesmas buat vaksin. Dan tahu tidak kalau sekarang PCV dan Rotavirus sudah GRATIS loh. Kalau anak saya pakai dari GSK tyaitu PCV pakai synflorix dan rotavirus pakai Rotarix. Kece loh pemerintah kita, PCV dan rotavirus gratis secara harga kedua vaksin ini sangat tidak murah jutaan. Untungnya anak-anak ya dicover kantor semua itu. Duh kece beneran. Terharu saya bisa gratis rota dan PCV.

Aku Tahu, Aku Mau, Aku Mampu untuk memberikan anak imunisasi sesuai jadwal  karena itu hak anak yang harus diberikan. Dengan imunisasi rutin bahkan di masa oandemi seperti ini adalah sebagai dasar sistem kesehatan yang kuat dan tangguh.

Sudahkah anakmu imunisasi lengkap?

Related Posts

26 komentar

  1. alhamdulillah anakku lengkap nih mba imunisasi, ya tungitung ikhtiar atau upaya memberikan perlindungan pada anak

    BalasHapus
  2. Tuh, anak terlindungai, punya investasi kesehatan di masa depan, gratis pula dapat dari pemerintah , gitu aja masih ada yang nolak pun teriak-teriak..heran akutuuu
    Semoga segala program yang akan dijalankan terkait imunisasi ini makin membumi di Indonesia, sehingga yang antivaks bisa paham tujuannya.

    BalasHapus
  3. Alhamdulillaah anak2ku juga sudah lengkap imunisasinya sejak lama. Kini mereka sudah remaja :) Imunisasi rutin dan lengkap itu harus supaya terhindar adri berbagai penyakit yang berbahaya. Mesti pakai pengingat nih biar orangtua2 ga sampai ketinggalan lagi bawa anaknya ke layanan kesehatan untuk diimunisasi.

    BalasHapus
  4. Alhamdulillah anakku sudah imunisasi lengkap Cha, karena dari awal pas anakku lagir memang sudah memantapkan diri mengikuti saran dari dokter anak. Selain itu memang berbekal ilmu dari teman-teman yang memang sudah memiliki anak juga, jadi belajar banget waktu itu mengenal imunisasi.

    BalasHapus
  5. Parents yg masuk golongan anti-vaks tuh gimana yaaa, yo bikin gemessss, kok ngga kasian sama anak2nya dan society juga. Mana banyak juga yg kalangan berpendidikan tinggi, lho. Semogaa Allah berikan hidayah ke para ortu yg antivaks itu dah, biar bisa sadar dan vaksin anak2nya

    BalasHapus
  6. wah masih lengkap bukunya dan kondisinya juga masih bagus. Buku KIA anak-anakku udah nggak tahu di mana. Tapi anak-anakku imunisasinya lengkap kok, alhamdulillah sehat dan kuat badannya.

    BalasHapus
  7. Alhamdulillah anakku sudah lengkap nih vaksinnya. Sekarang itu ya, memang perlu sosialisasi begini, seperti yang dilakukan oleh GSK yang turut serta bekerja sama dengan kementrian untuk mendukung gerakan imunisasi.

    Semoga yang belum tergerak hatinya untuk memberikan imunisasi ke anak, segera tergerak, agar anak-anak Indonesia pada sehat sampai di masa depan nanti.

    BalasHapus
  8. Dennise Sihombing27 April 2022 pukul 15.55

    Puji Tuhan imunisasi anak-anakku lengkap semua mom. Penting banget memang kita para orangtuan untuk aware masalah imunisasi anak. Agar tidak menyesal dikemudian hari

    BalasHapus
  9. Semoga semakin tinggi kesadaran masyarakat untuk berikan imunisasi kepada anaknya ya mba. Karena ini juga bentuk perlindungan kepada anak

    BalasHapus
  10. Aku langsung ngitung dong, Cha. ternyata udah 2 abad ada imunisasi. jadi dari tahun 1800an awal, ya. Huaaa Tapi kok masih ada ya ortu yang antipati sama imunisasi. Iya bener, anaknya mah ga ada penolakan, yang ada ortunya yang ga mau. Senengnya imunisasi PCV dan Rotavirus sudah gratis. Kalau aku punya anak juga dah bakalan rajin kasih imunisasi anak, sebagai tanda sayang

    BalasHapus
  11. Alhamdullilah anak-anak imunisasi dasar lengkap dan ada tambahan juga. Sempet telat sih waktu pandemi itu, tapi aku ke dokter anak dan minta rekomendasi imunisasi. Ternyata gpp telat, masih oke

    BalasHapus
  12. Alhamdulilah keduanya sudah lengkap imunisasi dasarnya, ada juga imunisasi tambahan waktu itu.
    Di masa pandemi jangan lupa juga untuk tetap imunisasi ya supaya tetap kebal dari segala macam virus dan penyakit sebagai salah satu ikhtiar

    BalasHapus
  13. Alhamdulilah keduanya sudah lengkap imunisasi dasarnya, ada juga imunisasi tambahan waktu itu.
    Di masa pandemi jangan lupa juga untuk tetap imunisasi ya supaya tetap kebal dari segala macam virus dan penyakit sebagai salah satu ikhtiar

    BalasHapus
  14. Alhamdulillah anak-anak di rumah udah vaksin lengkap. Buat anak-anak penting banget vaksin untuk mendukung tumbuh kembangnya

    BalasHapus
  15. Keren banget, kak Echa...
    Bukunya anak-anak masih pada lengkap dan bagus. Kak Echa orangnya apik yaah..

    Aku juga dulu pas anak pertama masih di dsa imunisasinya.
    Namun anak kedua udah kenal sama lingkungan tempatku tinggal dan malah dapat informasi yang baik mengenai imunisasi gratis dari puskesmas.
    Langsung gercep.
    Hihii...alhamdulillah, pemerintah mendukung program imunisasi wajib untuk batita.

    BalasHapus
  16. Alhamdulillah, kedua anakku udah lengkap semua imunisasinya. Sempat terlupa, tapi belum terlalu terlambat karena diingetin sama Mama mertua. Hehe.

    BalasHapus
  17. Alhamdulillah ya Cha, emoga saja pemikiran buibu semuanya sama, kalo semakin lengkap imunisasi pada anak maka semakin baik pula perlindungan kesehatan anak dan kualitas hidup anak di masa depan pun akan semakin baik. Aamiin.

    BalasHapus
  18. Aku juga gak habis pikir dengan keputusan orang tua yang tidak mau kasih anaknya vaksin. PAdahal itu juga hak seorang anak kan ya, dan kelak bisa jdi investasi kesehatan mereka. Alhamdulillah anak-anak dulu juga lengkap imunisasinya, sekarang udah dewasa semua udah vaksin covid juga karena ingin bisa beraktivitas normal

    BalasHapus
  19. Si sulung sih seingat saya udah lengkap. Nah, anak kedua ini yang sayanya masih kurang yakin. Karena waktu itu pas kejadian gempa, kemudian 1-2 tahun setelah ramai sama pandemi. Ntahlah jadi gak fokus, kartu vaksinnya pun entah keselip di mana. Alhamdulillah pas webinar Pekan Imunisasi Dunia kapan hari, saya jadi tahu bahwa bisa kok..diulang saja dari awal.. lengkapi dari awal, karena emang gak yakin kan mana yang udah mana yang belum. Sejauh si anak belum kena penyakitnya.

    BalasHapus
  20. Banyak banget jumlah anak yang enggak menerima imunisasi dasar ya, Mbak. Sedih bangettt. Semoga edukasi2 selalu sampai kepada ibu2 dan tergerak untuk mengajak anaknya imunisasi ya.

    BalasHapus
  21. Ponakanku allhamdulillah aman mba untuk yang vaksin, tapi imunisasi insyaAllah setiap bulan rutin ke posyandu. Sehat-sehat semuanya anak Indonesia.

    BalasHapus
  22. Insya allah anak2 vaksinnya sudah lengkap bahkan yg nakdis sudah vaksin serviks juga.

    Ikhtiar supaya anak normal sehat ya maak, suka heran sedih dg sikap orang tua yg tdk memvaksinkan anaknya

    BalasHapus
  23. Wah, yang kakak sih lengkap Mba Echa, tapi yang adik ini baru wajibnya aja, nanti dilengkapi pas sekolah. Soalnya dulu bayinya bolak-balik sakit jadi imunisasinya ditunda

    BalasHapus
  24. Alhamdulillah, neng Marwah sudah lengkap vaksinnya. Iya vaksin memang penting ya untuk menjaga imunitas dan daya tahan tubuh anak dari paparan penyakit

    BalasHapus
  25. alhamdulillah vaksin neng Marwah sudah lengkap, imunisasi ini penting ya untuk melindungi tubuh anak dari paparan penyakit

    BalasHapus
  26. Alhamdulillah, zamanku dulu mamaku udah pro vaksin, eh ternyata sampai kita dewasa malah ditambahi vaksinasi utk covid ini ya mak.. sehat sehat selalu yaaa

    BalasHapus

Posting Komentar