Mencegah Baby Blues Setelah Melahirkan

20 komentar


Bagi para ibu, perubahan suasana hati serta emosi setelah kelahiran adalah hal yang sering terjadi. Kita mungkin menjadi orang yang tidak sabar, mudah marah, serta selalu mengkhawatirkan kesehatan bayi yang baru lahir. Selain itu kita menjadi mudah lelah, kesulitan tidur, dan bisa menangis tanpa alasan yang jelas. Kondisi ini biasa disebut dengan baby blues, yakni salah satu bentuk depresi postpartum ringan yang sering dialami oleh ibu hamil.



Nah agar bisa merawat anak dengan baik, tentu gejala baby blues ini harus kita cegah. Berikut adalah langkah-langkah pencegahan yang bisa dicoba.


Beri tahu kekhawatiran yang kita rasakan

Berkonsultasi dengan dokter mengenai kekhawatiran yang kita alami adalah langkah yang tetap. Selalu buat dan tetapi janji konsultasi prenatal dengan dokter. Biasanya mereka yang profesional bisa dengan mudah mendeteksi tanda depresi yang mungkin tidak begitu kita sadari, sehingga kita mampu mengendalikan gejala baby blues saat terjadi.

Selain berbicara dengan dokter, cobalah bahas masalah ini bersama suami. Beri tahu apa yang salami ini kita khawatirkan, terlebih jika kita adalah orang tua baru. Curahkan segala rasa cemas dan ketakutan mengenai masa depan, dengan begitu suami juga akan turut membantu dan menguatkan kita.s


Melepas stres

Sebagai ibu baru kita perlu yang namanya melepas stres. Hal ini dilakukan agar kita bisa dengan mudah menghadapi tekanan rumah tangga serta gejala dari baby blues. Coba sisihkan waktu untuk diri sendiri atau me time saat atau sesudah melahirkan. Isi waktu luang tersebut dengan berbagai kegiatan positif seperti meditasi, yoga, berkumpul dengan teman lalu bertukar cerita, atau pergi ke salon untuk mempercantik diri.

Kegiatan positif tersebut bisa menjadi sarana bagi kita yang ingin menemukan kelegaan hati. Walau sering ditinggal suami karena bekerja, kita tidak sendirian. Masih ada banyak teman dan wanita lain yang memiliki kesamaan dengan kita. Oleh karena menjadi ibu adalah pengalaman yang terbaik bagi kita.


Ikut tidur bersama dengan bayi

Setelah cukup sibuk dengan mengurus bayi, kita hampir tidak memiliki waktu untuk beristirahat. Walau si bayi sedang tidur, kita masih memiliki pekerjaan yang harus diselesaikan. Hal ini tidak sepenuhnya salah, namun kurang baik bagi kesehatan fisik dan mental kita.

Saat bayi tidur cobalah untuk ikut tidur bersamanya. Dengan begitu kita memiliki waktu yang cukup untuk beristirahat tanpa takut sang bayi menjadi rewel. Jangan sungkan juga meminta bantuan pada teman, orang tua, atau saudara untuk menjaga bayi atau sekedar membereskan rumah.


Konsumsi Omega 3

Beberapa penelitian menyebutkan bahwa baby blues bisa dicegah dengan mengonsumsi asam lemak omega 3 (EPA dan DHA). Asam lemak esensial secara alami tidak dapat diproduksi oleh tubuh, oleh karena itu harus kita dapatkan dari beberapa jenis makanan. Beberapa di antaranya adalah ikan salmon dan oatmeal. Dengan mengonsumsi asam lemak omega 3 secara teratur selama kehamilan, maka kita bisa lebih resisten atau kebal terhadap depresi dan kecemasan yang berlebih.


Menyempatkan diri untuk olahraga

Ibu yang rajin olahraga sebelum dan sesudah melahirkan memiliki kondisi emosional yang baik serta mudah bersosialisasi jika dibandingkan dengan mereka yang tidak berolahraga. Walau baik bagi tubuh dan mental, namun kita tidak boleh terlalu memaksakan diri untuk olahraga. Lakukan aktivitas fisik yang ringan dan fokuskan pada gerakan yang memperlancar aliran darah. Kita juga bisa berjalan santai ke taman kota untuk mendapatkan udara segar serta mencegah stres.

Baby blues sendiri jika tidak ditangani dengan baik maka akan berisiko bagi kesehatan kita sebagai ibu. Hal ini tentu akan menyulitkan kita dalam mengurus anak. Oleh karena itu tips di atas perlu diterapkan dengan baik. Selain itu kita juga perlu melakukan gaya hidup sehat dan pola makan yang teratur.

Untuk perlindungan kesehatan ibu dan bayi yang lebih baik, tidak ada salahnya mencoba ikut asuransi. Beberapa perusahaan asuransi juga sudah menyediakan produk asuransi dengan premi yang murah. Selain itu asuransi juga memiliki manfaat seperti fasilitas kesehatan, tenaga medis yang profesional, serta kita mampu mengatur keuangan dengan baik.

Asuransi keluarga juga bisa dipertimbangkan untuk perlindungan yang lebih optimal sekaligus terjangkau. Cakupan manfaatnya pun akan sangat menguntungkan bagi seluruh anggota keluarga.

Related Posts

20 komentar

  1. Memang perlu banget ya Mbk kita adaptasi setelah melahirkan. Punya anak 1 akan berbeda kalau punya anak 3. Perhatian jadi terbagi. Kalau dulu bisa fokus ke kakak, sekarang enggak bisa lagi. Harus ada startegi biar kita abis melahirkan tetap bahagia. Baca ini jadi ingat zaman abis melahirkan...

    BalasHapus
  2. Bebiblus ini ngeri2 sedap ya.. butuh support sistem di lingkungan keluarga untuk mengatasinya... karena dampaknya bisa sangat diluar dugaan

    BalasHapus
  3. Penting banget ya masalah baby blues ini diperhatikan agar tidak berkepanjangan menjadi depresi

    BalasHapus
  4. Baru saat sudah gencar edukasi ttg baby blus maupun PPD, aku sadar. ternyata mbiyen yo tau baby blues. Beruntung habis melahirkan ditemani ibuk. Jadi segera teratasi gak pakai lama.

    BalasHapus
  5. Olahraganya atau aktivitas fisiknya yang ringan-ringan ... itu kaya senam ya Mbak Echa?

    BalasHapus
  6. Me time itu kadang kelupaan buat ibu baru macem aku yang masih agak2 ambisius, hehe. Tapi ketemu temen yang bikin merasa relate itu bikin plong gitu emang. Pengen bisa olahraga atau yoga nih :)

    BalasHapus
  7. Yap menurutku menyampaikan ke keluarga tentang keadaan kita itu pilihan utama biar banyak yang bisa bantu. Semangat ya mba Echa cantik nan rupawan. SMoga sllau sehat, bahagia dan penuh berkah. Aamiin

    BalasHapus
  8. Berjuta bgt rasanyaa...bagi perhatian yaampun. Klo masalah kerjaan rmh nggak trlalu beban. Nah menghadapi krucil. Udah nggak bisa nangis lagi saking,lelahnya aku 😆😆
    Smangat kitaaa

    BalasHapus
  9. Baby Blues memang yaaa...kadaranya tiap orang bisa jadi berbeda, Dan setuju dengan tips di atas. Karena jika tidak ditangani dengan baik maka akan berisiko bagi kesehatan ibu dan bayi

    BalasHapus
  10. Dulu waktu masih punya bayi tuh paling susah ikutan tidur bareng bayi. Jam biologisnya udah paten sejak bertahun-tahun soalnya ya, tidur ya hanya malam hari. Jadi agak susah juga menyesuaikan dengan jam bobo bayi. Kadang ini yang bikin stres dan capek juga.

    BalasHapus
  11. AKu dulu sempat terlalu perfeksionis pas habis melahirkan anak kedua. Akibatnya ya gitu deh, kelelahan dan baby blues parah. Ee, lha kok terulang lagi pas melahirkan anak kedua. Sudah gak ada yg bantuin, di perantauan pula. Untungnya yang kedua itu aku langsung "Mak deg" gitu, Mbak. Sadar kalau kayak gini trus aku bakalan gak baik-baik saja (lagi). Akhirnya mulai selow, meskipun ujung-ujungnya baby blues juga bahkan lebih parah. Tapi aku bersyukur sampai di titik ini. Semua tips di atas bener banget. Sayang aku baru baca sekarang :(. Semoga ibu-ibu di luar sana membacanya, Mbak. Karena ini manfaat banget.

    BalasHapus
  12. Alhamdulillah sejak nikah lalu punya anak, bikin asuransi dan berusaha keras untuk rutin bayarnya, demi masa depan dan hidup bahagia.
    Dan hidup bahagia itu, Insya Allah jauh dari stress dan hal-hal seperti baby blues bisa dihindari.

    BalasHapus
  13. Insya Allah ntr lgi aq melahirkan dan memang mengkhawatirkan banget soal baby blues ini, tp smga terhindarkan

    BalasHapus
  14. Baby blues jangan dianggap sepele ya mak, temenku beberapa waktu lalu juga mengalaminya. Alhamdulillah sekarang dah membaik.

    BalasHapus
  15. Ibu saya dulu juga pernah berpesan, kalau bayinya tidur, saya juga harus ikut tidur. Karena itulah kesempatan saya untuk beriatirahat. Rupanya itu bisa juga salah satu pencegah baby blues

    BalasHapus
  16. Semoga para ibu yang baru memiliki bayi tetap kuat dan dapat melewati fase-fase yang memberatkan ini ya Mak... semoga mereka beserrta adik bayi selalu sehat dan bahagia...

    BalasHapus
  17. aku baby blues dua kali. memang menjadi ibu itu berat, apalagi bagi yang baru melahirkan. masih kaget-kagetan dan juga kita belum siap. semoga dengan semakin banyak yang share artikel baby blues, jadi bisa banyak yang belajar.

    BalasHapus
  18. aku dulu juga ngalamin baby blouse. Alhamdulillah gak parah. Cuma bawaannya melow dan pengen deet suami terus

    BalasHapus
  19. Yang paling susah dilakoni : olahraga :(
    Semoga kita slalu sehat ya Cha, sehat busui & debay, bisa trus semangat menyesuaikan diri, secara kita2 perantau, apa2 sendiri dengan segala keterbatasan, aamiin

    BalasHapus
  20. pengalaman anak pertama saya malah gak sadar kalau mengalami baby blues, termasuk suami. Beruntung di anak kedua udah banyak cari informasi sehingga tidak terjadi baby blues lagi, andaipaun terjadi udah gak separah anak pertama dulu.

    BalasHapus

Posting Komentar